Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ujian Pelajar SDN 2 Ngadirejo Madiun Ditunda Gegara Banjir

Kondisi SDN 2 Ngadirejo di Kecamatan Wonoasri, yang terpaksa menunda pelaksanaan ujian semester. IDN Times/ Riyanto.

Madiun, IDN Times – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Madiun sejak Kamis (5/12/2024) sore hingga malam mengakibatkan banjir meluas di tujuh kecamatan. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, banjir terjadi mulai pukul 15.00 WIB hingga 22.30 WIB dengan ketinggian air mencapai 70 hingga 150 sentimeter di beberapa titik.

Salah satu lokasi terdampak banjir adalah SDN Ngadirejo 2 di Kecamatan Wonoasri, yang terpaksa menunda pelaksanaan ujian semester akibat genangan air bercampur lumpur merusak fasilitas sekolah.

1. Tujuh kecamatan terendam banjir

Jalan Alternatif Madiun menuju Caruban terendam banjir. IDN Times/ Riyanto.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis, saat dikonfirmasi menyebutkan terdapat tujuh kecamatan terdampak banjir. Mulai dari Gemarang, Wonoasri, Wungu, Saradan, Mejayan, Balerejo, dan Madiun.

"Ketinggian air bervariasi, mulai dari 20 sentimeter, 40 sentimeter, hingga mencapai 150 sentimeter di beberapa lokasi,” jelas Boby, Jumat (6/12/2024).


Sejumlah warga yang rentan, seperti lansia dan penderita penyakit kronis, dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Meski debit air mulai surut, BPBD tetap mengimbau warga untuk waspada terhadap kemungkinan banjir susulan mengingat intensitas hujan masih tinggi.

"Kami minta masyarakat untuk terus memantau informasi dari pihak berwenang dan menjaga keselamatan diri serta keluarga,” tutup Boby.

2. Sekolah terendam, ujian ditunda

Kondisi SDN 2 Ngadirejo di Kecamatan Wonoasri, yang terpaksa menunda pelaksanaan ujian semester. IDN Times/ Riyanto.

Salah satu dampak signifikan dari banjir terjadi di SDN Ngadirejo 2. Kepala sekolah, Winarto, menjelaskan bahwa air mulai masuk ke area sekolah sekitar pukul 22.00 WIB, merendam ruang kelas dan ruang guru dengan lumpur tebal. Kondisi ini memaksa pihak sekolah menunda ujian semester yang sedianya digelar pekan ini.

"Ujian semester terpaksa ditunda hingga Senin karena kondisi ruangan masih basah dan kotor. Kami menggunakan alat seadanya untuk membersihkan lumpur,” ungkap Winarto.

Meski perangkat elektronik tidak mengalami kerusakan, banjir kali ini dianggap cukup parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Upaya peninggian ruangan yang dilakukan sebelumnya ternyata tidak mampu menahan derasnya arus air yang masuk melalui celah-celah pintu.

3. Siswa diminta belajar di rumah

Kondisi ruang kelas dipenuhi lumpur ganggu proses belajar mengajar. IDN Times/ Riyanto.

Akibat situasi ini, siswa kelas 1 hingga 3 diminta belajar dari rumah hingga kondisi sekolah kembali normal. Pihak sekolah berharap proses belajar-mengajar dapat segera pulih.

"Kami berharap banjir cepat surut agar aktivitas belajar bisa kembali berjalan seperti biasa,” pungkas Winarto.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us