Tuntutan Buka Dialog, Pemkot Surabaya: Rutin Setiap Jumat

- Pemkot Surabaya membantah tuntutan untuk membuka ruang dialog, karena sudah rutin dilakukan setiap Jumat.
- Ruang dialog langsung dengan Wali Kota Surabaya dilaksanakan setiap hari Jumat, termasuk untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi.
- Warga juga bisa menyampaikan keluhan dan aspirasinya melalui platform media sosial dan hotline milik pemerintah, serta kegiatan Sambat Warga.
Surabaya , IDN Times - Usai aksi berujung ricuh di sejumlah daerah pada Jumat (29/8/2025) dan Sabtu (30/8/2025), media sosial diramaikan dengan postingan berwarna merah muda dan hijau dengan narasi 17+8 Tuntutan Rakyat kepada pemerintah. Salah satu poinnya adalah buka dialog dengan serikat buruh untuk solusi upah minimum dan outsourcing.
Atas hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyatakan bahwa ruang dialog telah dibuka setiap saat jauh sebelum ada tuntutan tersebut. Fasilitas berdialog dengan wali kota sudah ada sejak awal kepemimpinan Eri Cahyadi.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, M Fikser mengatakan, ruang dialog secara langsung dengan Wali Kota Surabaya dilaksanakan setiap hari Jumat. Siapapun termasuk buruh dan pekerja bisa menyampaikan keluhan dan aspirasi.
"Ruang dialog sudah Kita laksanakan sebelum ada ini (aksi), kita ada Sambat Warga, yang dilaksanakan setiap hari Jumat jam 1 siang, warga boleh datang, boleh sambar," ujarnya kepada IDN Times, Rabu (3/9/2025).
Keluhan melalui Sambatan Warga dalam 1 X 24 jam harus diselesaikan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Ruang dialog itu juga dimanfaatkan pemerintah untuk mengetahui permasalahan di akar rumput.
Bukan cuma itu, melalui berbagai platform media sosial dan hotline milik pemerintah, warga Surabaya juga bisa menyampaikan keluhan dan aspirasinya. Seperti, misalnya melalui platform Wargaku yang bisa merespon 1X24 jam.
"Kalau ada masalah-masalah kita juga membuka diri, kita semua sudah share, kalau warga mau ketemu mendapatkan informasinya, secara langsung warga juga bisa dialog lewat media sosial dan kanal yang kita siapkan," ungkap dia.
Fikser pun memastikan, setelah ada aksi dan tuntutan untuk membuka ruang dialog, bagi warga yang ingin menyapaikan aspirasinya terhadap ketidakpuasan kinerja pemerintah, warga bisa berdialog dengan Wali Kota melalui kegiatan Sambat Warga, ataupun platform yang telah disediakan.
"Dari dulu kita sudah ada Sambat Warga. Ruang dialog itu tetap terbuka untuk warga Surabaya," pungkas Fikser.