BMKG Peringatkan Banjir Rob di Sejumlah Wilayah Jatim

- BMKG prakirakan banjir rob di sejumlah pesisir Jawa Timur akibat pasang maksimum.
- Pasang air laut mencapai 130-150 cm, berpotensi menggenangi wilayah pesisir Surabaya, Pulau Madura, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, dan Jember.
- Banjir rob dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir serta kegiatan petani garam dan perikanan darat.
Surabaya, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan banjir rob terjadi di sejumlah pesisir Jawa Timur sejak Sabtu (1/11/2025) hingga Minggu (9/11/2025).
Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto mengatakan, banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh kenaikan muka laut akibat pasang maksimum. Air laut tersebut pasang hingga menggenangi daratan.
"Banjir ini diakibatkan oleh terjadinya pasang air laut yang lebih tinggi dari ketinggian daratan. Banjir Rob juga dikenal sebagai genangan," ujar Ady melalui keterangan tertulisnya, Senin (3/11/2025).
Ady menyebut, fase bulan penuh mempengaruhi pasang pasang maksimum. Diperkirakan, pasang air laut mencapai 130-150 sentimeter. Banjir Rob terjadi pada pukul 21.00-24.00 WIB.
"Fase bulan purnama mempengaruhi kondisi pasang surut di bulan November 2025 tepatnya tanggal 1 sampai 9 November 2025 yang berpotensi menyebabkan pasang maksimum dan surut minimum, dengan ketinggian pasang dapat mencapai 130 sampai dengan 150 sentimeter dari rata-rata ketinggian muka air laut," jelasnya.
Wilayah pesisir yang berpotensi terdampak banjir rob adalah wilayah pesisir Surabaya yang meliputi wilayah Surabaya Utara dan Surabaya Timur.
"Wilayah Surabaya yang terdampak, Pelabuhan termasuk Kecamatan Benowo dan Kecamatan Kenjeran," kata Ady.
Kemudian wilayah pesisir Pulau Madura, mulai dari Kabupaten Bangkalan sisi selatan, Kecamatan Kuanyar, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Sampang, Kecamatan Kreseh, dan Kabupaten Pamekasan. Lalu wilayah Kabupaten Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo dan Jember.
"Genangan yang ditimbulkan dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktifitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan," pungkas dia.


















