Pemprov Jatim Fokus Tangani Korban Usai 2 Ponpes Ambruk dalam Sebulan

- Pemprov Jatim fokus tangani korban usai 2 ponpes ambruk dalam sebulan
- Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak memastikan pemerintah memprioritaskan penanganan korban dan bantuan berjalan
- Pemerintah kabupaten melakukan asesmen kerusakan dan rencana rehabilitasi bangunan yang terdampak
Surabaya, IDN Times - Dua bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) di Jawa Timur ambruk dalam kurun waktu sebulan terakhir. Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jatim saat ini memprioritaskan penanganan korban dan memastikan bantuan pemerintah berjalan.
“Kita fokus terhadap korban, dan kita akan memastikan korban mendapat perhatian dari pemerintah,” ujar Emil di Surabaya, Senin (3/11/2025).
Emil menyebut, pemerintah kabupaten telah mengambil langkah untuk memeriksa kondisi bangunan pondok pesantren lainnya, terutama di tengah cuaca ekstrem yang berpotensi memperburuk kondisi atap atau struktur bangunan.
“Sudah ada pernyataan dari pemerintah kabupaten dan BPBD kabupaten, bahwa ini bersamaan dengan terjadinya di beberapa tempat, terkait masalah atap karena cuaca,” jelasnya.
Ia meminta masyarakat tidak serta-merta mengaitkan dua kejadian tersebut sebagai satu pola yang sama, karena setiap bangunan memiliki kondisi dan konstruksi yang berbeda.
“Oleh karena itu tentu kita harus melihat secara individualistis, tidak boleh dikaitkan secara serta-merta satu sama lain. Kita fokus kepada korban bahwa mereka harus mendapat perhatian dari pemerintah,” tegasnya.
Emil menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah melakukan asesmen kerusakan, termasuk rencana rehabilitasi bangunan yang terdampak. “Kita juga bicara soal rehabilitasi fasilitas publik atau masyarakat terdampak,” tegasnya.
Diketahui, pada 29 September 2025 bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo ambruk dan menyebabkan 61 santri meninggal dunia. Kemudian pada 28 Oktober 2025, bangunan asrama putri Pondok Pesantren Salafiah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo, juga ambruk dan menewaskan satu santriwati.

















