Tiga Korban Tragedi Kanjuruhan Masih di ICU, Satu dalam Pantauan

Malang, IDN Times - Rumah Sakit Saiful Anwar masih merawat tiga pasien di Intensive Care Unit (ICU). Rinciannya, dua pasien berjenis kelamin pria dan satu wanita. Sejauh ini ketiganya masih menggunakan alat bantu ventilator untuk pernafasan.
1. Satu pasien kondisinya tak stabil

Plt Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) dr. Kohar Hari Santoso menjelaskan bahwa dari tiga pasien yang masih dirawat di ICU, dua orang kondisinya relatif stabil. Sementara satu lainnya masih dalam pantauan intens. "Satu pasien kondisinya tak stabil. Kalau dua lainnya relatif stabil," urainya Rabu (19/10/2022).
Kohar menambahkan bahwa pihaknya terus mengupayakan yang terbaik untuk para pasien. Termasuk untuk satu pasien yang kondisinya cukup mengkhawatirkan. Untuk itu, perawatan maksimal diberikan kepada para pasien tersebut.
"Yang jelas kondisinya cukup berisiko dan tidak stabil," imbuhnya.
2. Para korban alami trauma yang sama
Dari beberapa pasien yang masih dirawat di ICU, Kohar menyebut bahwa mayoritas mengalami luka dan trauma akibat benturan serta efek dati asfiksia atau kekurangan oksigen dalam tubuh. Ia juga memastikan bahwa tiga pasien yang masih di dalam ruang ICU tersebut tak ada anak-anak.
"Untuk yang pasien anak ada di ruang biasa," sambungnya.
Sampai saat ini, masih ada 6 pasien yang dirawat di RSSA. Rinciannya adalah tiga masih di ICU dan tiga lainnya di ruangan biasa. Kondisi para pasien terus dipantau secara intensif oleh tim dokter RSSA.
3. Total ada 6 pasien yang masih dirawat di RSSA

Diberitakan sebelumnya, korban jiwa tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang bertambah satu orang menjadi 133 orang. Korban terbaru bernama Andi Setiawan meninggal pada Selasa (18/10/2022). Direktur Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, dr. Kohar Hari Santoso mengatakan korban sempat menjalani perawatan intensif selama 18 hari di rumah sakitnya. Namun kondisinya terus memburuk. Ia pun dinyatakan meninggal pada pukul 13.20 WIB siang tadi.