Rumah Sakit Unair Awasi Dua Pasien dengan Gejala Mirip Virus Corona
Surabaya, IDN Times - Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) saat ini sedang merawat dua pasien yang memiliki gejala mirip virus corona atau Covid-19. Keduanya berstatus orang dalam pengawasan (ODP).
1. Keduanya adalah WNI yang pernah melakukan perjalanan negara endemik corona

Dua pasien ODP yang saat ini dirawat oleh RSUA merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Tim Satgas Corona RS Unair, dr Alfian Nur Rosyid Sp.P mengatakan, dua orang tersebut punya riwayat perjalanan ke luar negeri yang menjadi wilayah endemik.
"Orang Indonesia. Cuma punya riwayat perjalanan dari negara dan daerah terjangkit. Pasca kedatangan, mereka mengalami gejala panas, batuk dan sesak," terang Alfian saat menggelar konferensi pers, Rabu (11/3).
2. Sudah kirim sampel darah ke Kemenkes

Dua pasien tersebut baru masuk RSUA, Selasa malam (10/3). Saat ini, sampel darah kedua pasien tersebut sudah dikirim ke Kemenkes untuk diteliti.
"Baru kami swap ke ousat hari ini. Hasilnya paling cepat keluar 7 hari kedepan," tambah Alfian.
Dengan adanya dua pasien tersebut, sejauh ini RSUA sudah merawat sembilan pasien yang mengalami gejala mirip virus corona. Tujuh pasien sebelum ini dinyatakan negatif.
"Jauh sebelum ini mem-booming, kami sudah merawat 7 orang pasien. Alhamdulillah semuanya negatif," papar Alfian.
3. Banyak masyarakat yang periksakan diri ke Crisis Center RSUA

RSUA sendiri sudah mendirikan Crisis Center bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim. Lokasinya persis di depan IGD.
Direktuk RS Unair Prof. Nasronudin mengatakan, masyarakat punya kepedulian yang tinggi untuk memeriksakan kondisi kesehatannya untuk memastikan bebas corona.
"Dari dua hari kemarin, ada sekitar 40 sampai 50 yang memeriksakan dirinya. Orang luar negeri juga ada yang periksa. Kalau dari WNI rata-rata periksa karena khawatir," jelas Nasronudin
4. Harapkan masyarakat bijak dalam memilah informasi
Dalam kesempatan tersebut, Nasronudin juga berpesan agar masyarakat lebih bijak dalam memilah informasi. Sebab, sebelumnya sempat beredar kabar jika RSUA merawat sembilan pasien dengan gejala mirip Covid-19.
"Mengingat informasi yang bermunculan di media sangat masif, masyarakat harus pandai melihat mana yang benar dan mana yang tidak," tegasnya.