Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kronologi Bripka Andreas Saat bekuk Teroris, Matanya Sampai Terluka

Dok. IDN Times/ Istimewa

Surabaya, IDN Times - Polisi Resort (Polres) Lamongan dihebohkan dengan penyerangan terhadap anggota Satlantas, Bripka Andreas. Korban diserang dua orang ketika menjalankan tugasnya di Pos Polisi Wisata Bahari Lamongan (WBL) Paciran, Lamongan, Selasa pukul 01.30 WIB, 20 November 2018 lalu. Pelakunya diketahui berinisial ER dan MSA. Khusus ER merupakan mantan anggota polisi yang dipecat pada 2004 setelah terlibat kasus pembunuhan.

"Satu pelaku merupakan pecatan Polres Sudoarjo inisialnya ER yang sudah dipecat pada 2004. Saat itu terlibat pembunuhan guru ngaji," ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, saat ditemui di RS Bhayangkara Surabaya, saat itu.

Tujuh bulan setelah kejadian, Bripka Andreas mendapat kenaikan pangkat dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Ia resmi naik pangkat menjadi Aipda Senin (7/1). Berikut kronologi penyerangan tersebut.

1. Pelaku lakukan pelemparan kaca dan terjadi kejar-kejaran

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Kejadian tersebut, kata Luki, bermula saat kedua pelaku yang melakukan pengerusakan kaca Pos Polisi di WBL dengan melempar batu. Bripka Andreas yang bertugas kemudian mengejar pelaku ke arah barat.

Sampai di Pasar Blimbing, Kecamatan Paciran, pelaku ER menghadang Andreas Pelaku ER menembakkan kelereng dengan ketapel dan mengenai mata kanannya. Meski terluka, Ia terus mengejar dan menabrakkan motornya ke motor pelaku sehingga terjatuh. Pelaku akhirnya diamankan di Polsek Brondong.

2. Motif pelaku masih didalami oleh polisi

Dok. IDN Times/Istimewa

Ditanya terkait motif penyerangan ini, Luki mengaku masih mendalami motif yang dilakukan para pelaku. “Kami masih dalami (motifnya), apakah ada sakit hati atau lain-lain. Barang bukti diamankan tim, yakni ketapel memakai kelereng,” katanya.

3. Kasus diambil alih Densus 88 karena ada indikasi radikalisme

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Luki mengungkapkan kasus tersebut saat ini diambil alih oleh Densus 88. Sebab disinyalir pelaku ini berkaitan dengan kelompok radikal. Dugaan tersebut mengemuka karena pada saat dilakukan penggeledahan di rumah pelaku, petugas mendapati banyak buku-buku yang berhubungan dengan kelompok-kelompok radikal.

"Dan ini akan terus kami kembangkan guna membuat terang penyelidikan dan motif dalam kasus ini. Sudah ada titik terang jaringannya. Kami akan terus melakukan penyelidikan kasus ini. Nantinya akan kami laporkan perkembangan berikutnya,” ungkap Luki.

3. Sempat jalani operasi di bagian matanya

Dok. IDN Times/Istimewa

Setelah mendapat penyerangan, Andreas kemudian menjalani operasi di bagian mata. Menurut dokter, kornea mata tidak pecah, hanya sedikit robek.  Polda pun akan menjamin seluruh biaya pengobatan Andreas. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar
Faiz Nashrillah
3+
Ardiansyah Fajar
EditorArdiansyah Fajar
Follow Us