Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Picu Polemik, DLH Banyuwangi Cabut Surat Penebangan 4.000 Mangrove

Ketua Asosiasi Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan se Banyuwangi, Ikhwan Arief (kiri) memberikan tuntutan pencabutan surat penebangan 4000 pohon mangrove kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Husnul Chotimah (kanan). IDN Times/Mohamad Ulil Albab.

Banyuwangi, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi berjanji untuk mencabut surat permohonan pemotongan 4.000 pohon, hari ini, Selasa (17/12). Surat yang ditujukan kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur itu memicu polemik karena Pemkab Banyuwangi dinilai tidak perhatian terhadap lingkungan.

1. Rencana surat dicabut hari ini

Kawasan mangrove yang rencana ditebang dan dilakukan normalisasi muara sungai Kalilo. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Surat tersebut mendapatkan protes dari pemerhati lingkungan. Dalam surat itu, pemkab menyebut jika mangrove menjadi pemicu penumpukan sampah. Pemkab memastikan akan mencabut surat per hari ini.

"Saya akan tindak lanjuti hasil pertemuan ini kepada Dinas Perikanan Provinsi Jatim. permohonan itu akan saya cabut. (Surat) permohonan itu akan dicabut," tegas Kepala DLH Banyuwangi Husnul Chotimah.

2. Mengaku salah membuat surat

Sejumlah pohon mangrove tampak sudah ditebang di kawasan muara sungai Kalilo, Kelurahan Kepatihan. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Sebagai pihak yang menerbitkan surat itu, Husnul mengaku bersalah. Dia mengatakan bahwa telah keliru dalam menganalisis persoalan sampah. Menebang mangrove bukan lah solusi.

"Terima kasih, saya salah," kata Husnul.

3. Akan lakukan kajian terkait normalisasi sungai

Ilustrasi mangrove yang bakal ditebang dan normalisasi sedimentasi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

DLH bersama Dinas Pengairan Banyuwangi bakal melakukan kajian mendalam untuk rencana normalisasi muara Sungai Kalilo. Lokasi tersebut banyak ditumbuhi ribuan mangrove.

Normalisasi dilakukan untuk mencegah luapan air sungai Kalilo karena ketebalan sedimentasi di muara. Rencananya, normalisasi tersebut akan dikerjakan pada 2020.

"Kajian tahun ini mestinya ditargetkan selesai, karena tahun depan sudah dianggarkan kegiatannya yang dari continental. Tentu semakin cepat semakin baik, karena DInas PU Pengairan juga akan melakukan normalisasi," ujarnya.

Share
Topics
Editorial Team
Dida Tenola
EditorDida Tenola
Follow Us