Penyebab Banjir Versi Wali Kota Malang: Pendangkalan Saluran Air

- Wali Kota Malang menyebut pendangkalan saluran air sebagai penyebab banjir
- Sungai-sungai di Kota Malang meluap akibat adanya bangunan di atasnya
- Pemkot Malang akan berkonsultasi dengan Pemprov Jatim untuk mencari solusi
Malang, IDN Times - Menjelang akhir tahun 2025 ini, Kota Malang makin sering mengalami banjir di sejumlah titik seperti Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Letjen Sutoyo, sampai Jalan Letjen S Parman. Ini jadi fenomena aneh karena Kota Malang yang letaknya di dataran tinggi tapi mengalami banjir sejak cuaca ekstrem melanda.
1. Wali Kota Malang menyebut jika pendangkalan sungai dan gorong-gorong jadi penyebabnya

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan jika ia telah melakukan peninjauan ke beberapa titik banjir terparah seperti Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Letjen Sutoyo, dan Jalan Sudimoro. Di sana ia menyimpulkan jika terjadi pendangkalan pada saluran air yang menyebabkan air tidak bisa mengalir dengan lancar.
"Kalau berdasarkan pemantauan kami, rata-rata akibat banyaknya endapan sampah di saluran air. Hal ini mengakibatkan alir terhambat danmeluber keluar ke jalan-jalan," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (9/12/2025).
Hal ini diperparah dengan curah hujan yang tinggi akibat cuaca ekstrem. Sudah dipastikan kalau saluran air atau gorong-gorong tidak mampu menampung debit air yang melonjak.
2. Sungai-sungai di Kota Malang juga meluap akibat ada bangunan di atasnya

Tidak hanya gorong-gorong, banjir di Kota Malang juga diperparah dengan sungai yang meluap. Contohnya sungai di Jalan Sidomulyo Gang 2 RT.3/RW.10, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Ternyata di sana rumah-rumah warga ada di atas sungai, menyebabkan air meluap masuk ke rumah-rumah warga.
"Ternyata aliran air sungai dari atas atau dari arah Jalan Ahmad Yani selalu turun ke sini, karena di sini (Jalan Sidomulyo Gang 2) adalah dataran rendah berupa cekungan. Selain itu, rumah-rumah warga di sini berada di atas saluran air, sehingga menghambat air," jelasnya.
Tidak hanya itu, sungai di sana juga terdapat banyak sampah yang semakin menghambat aliran air. Sehingga mudah banjir meskipun hujan tidak terlalu deras sekalipun.
3. Pemkot Malang akan berkonsultasi dengan Pemprov Jatim

Untuk mengatasi masalah banjir di Kota Malang, Wahyu menyampaikan akan melakukan konsultasi dengan Pemprov Jatim. Perlu ada solusi pada masalah pendangkalan saluran air dan rumah-rumah yang berdiri di atas sungai.
Ia juga berharap masyarakat juga ikut membantu dalam normalisasi saluran air yang tersumbat oleh sampah. Menurutnya normalisasi saluran air tidak hanya bisa dilakukan dengan alat berat, tapi juga gotong royong masyarakat.
"Karena tidak semua saluran tentunya bisa diakses oleh alat berat. Jadi kita perlu kerja bakti untuk menormalisasi saluran drainase dari sumbatan-sumbatan ini," pungkasnya.

















