Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penjelasan Gus Yahya Soal Perbaikan PKB, Melenceng dari Desain Awal

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Surabaya, IDN Times - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyebut perseteruan antara pihaknya dengan PKB bukan terjadi baru-baru ini, melainkan sejak 15 tahun silam. PKB disebut telah melenceng dari desain awal. Gus Yahya menjelaskan, saat reformasi PBNU dan para kiai melakukan diskusi untuk membentuk partai baru. Jadilah PKB yang saat itu diketuai oleh Abdurrahman Wahid.

"Keputusan PBNU untuk mendirikan partai baru, karena permintaan yang begitu kuat dari kalangan kiai dan warga NU untuk mendirikan partai baru sehingga didirikanlah partai kebangkitan bangsa (PKB)," ungkapnya. 

Dalam keputusan tersebut, mendudukkan hubungan antara NU dengan PKB sedimikian rupa sehingga tetap setia kepada wawasan khittah. Pada saat yang sama juga memenuhi aspirasi dari kiai dan warga NU. 

"Maka dibuatlah struktur yang terpisah sama sekali, strukturnya terpisah sama sekali, jelas itu sampai sekarang, dan hal-hal yang menyangkut politik, diserahkan kepada PKB sepenuhnya," terangnya. 

Di dalam PKB diatur pula dewan syuro, dan dewan tanfidz sebagai cermin dari struktur NU.  Diposisikan pula bagaimana peran dari para ulama di dalam PKB itu sendiri dan seterusnya.

Kemudian pada 2006 atau 15 tahun lalu, terjadi gejolak antata PKB dengan PBNU. Menurutnya PKB sudah mengalami metamorfosis dan semakin jauh dari desain awal.

"Kemudian PKB mengalami metamorfosis sedemikian rupa sehingga semakin jauh dari desain dasar pada waktu didirikannya itu," ujarnya.

Salah satu bentuk melencengnya PKB dari desain awal adalah upaya menyingkirkan peran dewan syuro. Dewan syuro hampir tidak memiliki kewenaangan dalam mengambil keputusan di internal PKB.

Karena dianggap semakin jauh dari desain awal, muncullah desakan dari para kiai untuk bagaimana PBNU menyikapi hal tersebut . Pihaknya tak ingin mencampuri PKB sebagai partai politik, tetapi ingin agar PKB mengupayakan perbaikan-perbaikan. 

"Nah maka sekarang, NU bukannya mau mencampuri keputusan politik atau operasi politik atau apapun yang dilakukan oleh PKB, karena NU tidak lagi campur tangan dalam politik praktis, tetapi NU ingin mengupayakan supaya ada perbaikan-perbaikan di dalam PKB sehingga kembali kepada desain awal sebagaimana dulu yang dijanjikan oleh NU," katanya

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khusnul Hasana
EditorKhusnul Hasana
Follow Us