Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pedagang Kecil di Banyuwangi Masih Kesulitan Dapat LPG 3 Kg

Pedagang UMKM (Foto: IDN Times/Agung Sedana)
Pedagang UMKM (Foto: IDN Times/Agung Sedana)

Banyuwangi, IDN Times – Dampak kelangkaan gas LPG 3 kg yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur sejak beberapa hari lalu, rupanya masih dirasakan oleh masyarakat dan pedangang UMKM. Pasalnya, mereka membutuhkan pasokan gas lebih untuk memenuhi kebutuhan jualan mereka sehari-hari.

2. Kurangi porsi jualan

Foto: Freepik
Foto: Freepik

Mohammad Ridwan (28)  salah satu warga Kecamatan Genteng yang sehari-harinya jualan kentucky mengaku jika kelangkaan gas ini sangat berdampak padanya. Menurut ceritanya, selama gas LPG 3 kg masih sulit didapatkan, ia terpaska mengurangi porsi jualannya lantaran takut jika nantinya gas yang digunakannya tidak cukup.

“Saya mesti kurangi stok jualan makanan, semisal biasanya yang kita jual 100 potong, kita kurangi separuhnya. Soalnya takut nanti tiba-tiba kehabisan gas pas waktu masak, soalnya gas masih sulit,” katanya kepada IDN Times, Selasa (1/8/2023).

2. Omset kurang maksimal

ilustrasi rugi (Foto: Freepik)

Akibat dari dikuranginya porsi jualannya, Ridwan mengaku bahwa omset yang didapatkannya berkurang cukup signifikan. Bahkan menurutnya,  ia juga sering libur jualan lantaran tidak memiliki stok gas untuk menggoreng Kentucky mengingat kebutuhan gas di dapurnya sendiri untuk masak juga masih belum tercukupi.

“Saya malah sering liburnya mas kalau tidak punya 2 tabung gas LPG, yang satu untuk masak sehari-hari, yang satu untuk goreng Kentucky. Sedangkan kita kan cuma bisa beli 1 tabung saja per minggu, jadi, lebih digunakan untuk masak makanan aja sih,” ungkap Ridwan.

3. Tutup lebih cepat

kelangkaan gas elpiji (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Sementara itu, Robi (43) warga Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi juga mengaku bahwa kelangkaan gas LPG 3 kg yang terjadi di Banyuwangi ini juga berdampak terhadap pedagang gorengan seperti dirinya. Ia bahkan diharuskan tutup warung lebih awal mengingat ia tidak memiliki stok gas untuk menggoreng.

Bahkan ia juga mengaku telah berusaha mencari penghasilan lain lantaran kelangkaan gas di Banyuwangi ini masih terus berlanjut, mengingat ia tak bisa jualan gorengan tanpa gas.

"Biasanya jual gorengan tutup pukul 22.00 WIB dan bisa jualan banyak, sekarang lebih sering tuutup jam 18.00 WIB karena gas udah abis dan saya gak punya stok gas, kalau tutup lebih awal saya biasanya nyari-nyari penghasilan tambahan jadi tukang parkir di minimarket," tuturnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agung Sedana
EditorAgung Sedana
Follow Us