Operasi SAR Al Khoziny Berlanjut hingga Seluruh Korban Terevakuasi

- Operasi SAR Al Khoziny dilanjutkan hingga seluruh korban dievakuasi, termasuk puing-puing bangunan dibersihkan.
- Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi'i memastikan operasi akan diteruskan hingga tuntas, melibatkan kementerian dan mendapat perhatian dari Presiden Prabowo.
- Proses evakuasi membutuhkan waktu karena kehati-hatian dalam membersihkan reruntuhan bangunan yang saling terhubung, dengan total 170 korban berhasil dievakuasi.
Sidoarjo, IDN Times - Basarnas memastikan operasi SAR pencarian korban ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny masih terus berlanjut, Senin (6/9/2025) malam. Operasi akan diteruskan hingga seluruh korban terevakuasi.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi'i mengatakan, pada operasi SAR biasanya, operasi dilakukan selama tujuh hari. Bila ada korban belum ketemu maka akan dilakukan perpanjangan, mulai dari 1X24 jam, hingga 3X24 jam.
Dikarenakan operasi SAR ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny merupakan operasi khusus, maka operasi SAR terus dilanjutkan. Terlebih, peristiwa tersebut telah mendapat atensi dari Presiden Prabowo.
"Operasi yang kita laksanakan ini sudah menjadi operasi khusus. Apalagi kementerian terlibat, bahwa operasi ini akan dinyatakan selesai setelah tuntas," ujarnya di Posko, Senin (6/10/2025).
Proses evakuasi dilakukan hingga seluruh reruntuhan bangunan telah selesai dibersihkan. Kemudian, juga setelah sudah tak ada lagi korban yang ditemukan.
"Kita menyatakan bahwa operasi ini selesai setelah tempat itu, mulai dari reruntuhan bisa kita pisahkan dan kita bisa mendeteksi semuanya (korban)," terang dia.
Para petugas juga bekerja selama 24 jam non stop. Proses evakuasi bahkan disiarkan secara live yang bisa diakses melalui kanal YouTube milik Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
"Kita nyatakan selesai pada saat tempat kejadian kita yakinkan bahwa sudah tidak ada korban. Saat ini operasi tetap kita laksanakan seperti yang teman-teman lihat. 24 jam kita laksanakan," tuturnya.
Syafi'i menyebut, proses evakuasi memang cukup membutuhkan waktu. Sebab, pihaknya sangat berhati-hati dalam membersihkan puing-puing, lantaran satu bangunan dengan bangunan lain saling terhubung.
"Sebenarnya permasalahannya di situ sehingga faktor kehati-hatian yang dilakukan inilah yang menjadi kendala. Dalam cutting terhadap struktur reruntuhan ini," jelas Safi'i.
Ia menegaskan, personelnya di lapangan merupakan orang-orang kompeten yang dilengkapi dengan peralatan canggih. Sehingga, mereka tak ragu untuk mengemukakan korban selama proses evakuasi berlangsung.
"Jadi ilmu yang kita gunakan akan dipertanggungjawabkan. Baik secara moral maupun secara legal atau secara hukum. Bagi Basarnas, penyelamatan satu nyawa itu merupakan aset negara yang tidak bisa dihitung," ucap dia.
Data per Senin (6/10/2025) pukul 23.11 WIB, total korban yang berhasil dievakuasi adalah berjumlah 170 orang. Rinciannya, 104 orang dalam kondisi selamat dan 66 orang meninggal dunia. Tim SAR juga menemukan enam potongan tubuh.