Mobilitas Diprediksi Naik 17 Persen, Dishub Jatim Siaga Nataru

- Dishub Jatim prediksi mobilitas Nataru 2025/2026 naik 17 persen
- Posko Angkutan Nataru aktif selama 20 hari, siapkan 6.000 armada bus, 280 trip kapal penyeberangan, dan 300 penerbangan
- Pembatasan angkutan barang menunggu keputusan resmi dari Korlantas Polri, layanan Trans Jatim tetap normal
Surabaya, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur (Jatim) memprediksi pergerakan masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 akan meningkat sekitar 17 persen. Prediksi itu disampaikan Kepala Dishub Jatim, Nyono pada Minggu (7/12/2025).
Meski Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan belum merilis proyeksi resmi, Dishub Jatim mengacu pada pola lonjakan mobilitas tahun-tahun sebelumnya. “Dari catatan kami, pertumbuhan mobilitas masyarakat akan naik sekitar 17 persen,” ujar Nyono.
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, Dishub Jatim mengaktifkan Posko Angkutan Nataru selama 20 hari, mulai 18 Desember 2025 hingga 6 Januari 2026. Posko akan tersebar di seluruh kantor Dishub kabupaten/kota, terminal, UPT, serta Kantor Dishub Jatim di Surabaya.
Kendati kenaikan mobilitas Nataru tidak sebesar musim mudik Lebaran, seluruh moda transportasi tetap disiagakan. Sedikitnya 6.000 lebih armada bus, 280 trip kapal penyeberangan, 300 penerbangan, dan 170 rangkaian kereta api dipersiapkan untuk menghadapi lonjakan perjalanan.
“Semua moda sudah kami siapkan. Meski volumenya tidak sebesar Lebaran, antisipasinya harus tetap maksimal,” tegasnya.
Terkait pembatasan angkutan barang, Dishub Jatim masih menunggu keputusan resmi dari Korlantas Polri. Namun pola kebijakan diperkirakan sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Truk pengangkut material bangunan seperti semen, pasir, batu, sertu, dan besi diprediksi akan dilarang melintas pada periode tertentu, sementara angkutan kebutuhan pokok, obat-obatan, serta logistik ekspor-impor akan tetap diperbolehkan. Larangan hanya berlaku pada sejumlah ruas tol dan jalan arteri, dan rute lengkap akan diumumkan setelah aturan resmi diterbitkan.
Untuk layanan Trans Jatim, Nyono menegaskan tidak ada perubahan operasional. “Trans Jatim tetap berjalan normal, dari jam 5 pagi sampai jam 9 malam,” pungkasnya.















