Harga Cabai Rawit di Ngawi Tembus Rp100 Ribu Perkilo

- Komoditas cabai rawit dan merah keriting mengalami lonjakan harga signifikan menjelang Natal dan Tahun Baru.
- Kenaikan harga juga terjadi pada daging ayam, telur, dan bawang merah, menyebabkan keluhan dari pedagang dan pembeli di Pasar Besar Ngawi.
- Pedagang berharap pemerintah segera mengambil langkah stabilisasi harga untuk memastikan pasokan tetap aman di momen akhir tahun.
Ngawi, IDN Times – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), warga Kabupaten Ngawi kembali dibuat kaget dengan meroketnya harga kebutuhan pokok. Di Pasar Besar Ngawi, hampir seluruh komoditas pangan mengalami kenaikan harga signifikan selama sepekan terakhir, khususnya cabai rawit yang kini dianggap sebagai “komoditas super mewah”.
Sebelumnya dijual di kisaran Rp35 ribu per kilogram, harga cabai rawit kini melambung hingga Rp100 ribu/kg di tingkat eceran. Sementara pedagang grosir menjualnya antara Rp90–95 ribu/kg.
"Semua naik. Cabai ini tembus Rp100 ribu di eceran. Di grosir kami jual Rp90 sampai Rp95 ribu. Cabai keriting juga minim pasokan,” ujar Suprapto, pedagang grosir cabai di Pasar Besar Ngawi.
1. Komoditas lain ikut terkerek naik

Selain cabai rawit, cabai merah keriting turut mengalami kenaikan dari Rp60 ribu menjadi Rp65 ribu per kilogram. Pedagang menyebut pasokan yang menipis dari para pemasok menjadi penyebab utama kelangkaan dan lonjakan harga.
Kenaikan juga terjadi pada daging ayam, yang semula Rp35 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp40 ribu/kg. Pedagang menduga lonjakan kebutuhan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) ikut menyumbang turunnya stok di pasar.
"Sebelumnya Rp35 ribu, sekarang Rp40 ribu. Mahal, pasar jadi sepi. Diduga karena untuk MBG,” ujar Endang Lestari, penjual daging ayam.
2. Telur dan bawang merah ikut naik

Harga telur ayam juga merangkak naik ke angka Rp30 ribu/kg, sedikit lebih mahal dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya Rp29 ribu.
Kenaikan cukup tajam justru terjadi pada bawang merah, yang melonjak dari Rp35 ribu menjadi Rp60 ribu/kg. Sejumlah komoditas sayur lainnya pun dicatat stabil mahal sejak beberapa hari terakhir.
3. Pedagang dan pembeli mengeluh

Lonjakan harga menjelang Nataru ini membuat kondisi pasar semakin lesu. Pembeli memilih mengurangi belanja, sementara pedagang mengaku kebingungan karena harga terus berubah.
"Kalau naiknya bareng-bareng begini, pembeli makin sepi,” keluh salah satu pedagang di Pasar Besar Ngawi.
Para pedagang berharap pemerintah segera mengambil langkah stabilisasi harga, terutama dengan memastikan pasokan tetap aman di momen akhir tahun.















