Madiun, IDN Times - Bagi para pemudik, jalan tol merupakan pilihan efisien untuk mengantarkan mereka ke kampung halaman. Namun, di balik kecepatan dan kemudahannya, jalan tol menyimpan bahaya tersembunyi: microsleep.
Microsleep adalah periode tidur singkat yang tidak disengaja, biasanya berlangsung selama 1-30 detik. Kondisi ini sering terjadi pada pengemudi yang kelelahan, terutama saat mengemudi di jalan tol yang lurus dan monoton.
Direktur Teknik Operasi PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), Historya Ayanda, menjelaskan bahwa kondisi jalan tol yang mulus dan lurus dapat memicu microsleep. Ditambah lagi, waktu rawan microsleep terjadi pada tengah malam, siang hari setelah makan siang, dan subuh.
"Microsleep menyebabkan pengemudi tertidur sesaat. Jika mulai mengantuk, segera berhenti ke rest area terdekat," tegas Historya.
Melawan rasa kantuk dan memaksakan diri untuk terus mengemudi dapat berakibat fatal.
"Sekian detik mata tertutup akibat microsleep, nasib seseorang bisa berubah dan mengalami kecelakaan. Microsleep tidak bisa dikontrol sama sekali. Bisanya dicegah dengan istirahat dulu pada saat mulai mengantuk," imbuhnya.
Historya Ayanda pun membagikan tips agar selamat dan terhindar dari kejadian microsleep. Pastikan tidur cukup minimal 7-8 jam sebelum perjalanan. Beristirahatlah setiap 2-3 jam sekali di rest area. Hindari mengemudi di malam hari jika mengantuk. Minum air putih yang cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Lakukan peregangan ringan saat istirahat. Hindari makan makanan berat sebelum mengemudi.
Microsleep adalah bahaya nyata yang dapat mengancam keselamatan pengemudi dan penumpang. Dengan memahami apa itu microsleep, waktu rawan, dan tips menghindarinya, pemudik dapat terhindar dari kecelakaan di jalan tol dan selamat sampai di kampung halaman.
Tips tambahan:
Semoga perjalanan mudik kamu lancar dan selamat sampai kembali pulang!