Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Luluk Serang Khofifah Pamer Penghargaan, Risma Resik Birokrasi

Dari kiri ke kanan: Luluk Nur Hamidah, Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini saat tiba di lokasi debat publik Pilgub Jatim 2024. (IDN Times/Khusnul Hasana).

Surabaya, IDN Times - Debat Kedua Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) telah berlangsung pada Minggu (3/11/2024). Saat penyampaian visi misi, paslon nomor 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak banyak membanggakan penghargaan, paslon nomor urut 3, Tri Rismaharini-KH Zahrul Ashar Asumta (Gus Hans) bawa program birokrasi resik, dan paslon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukman Khakim sibuk menyerang petahana.

Dalam debat tersebut paslon nomor 2 terlebih dahulu menyampaikan visi misinya. Cagub Khofifah memamerkan pencapaianya selama 5 tahun menjabat, bahwa selama ia memimpin, Jawa Timur mengalami kemajuan, mulai dari peningkatan investasi, ekonomi hingga indeks pembangunan manusia (IPM).

"Begitu banyak penghargaan yang sudah kami terima, baik regional nasional maupun internasional karena kerja keras kita semua, kolaborasi kita semua," ujarnya.

Cawagub Emil menambahkan, di 2024 hanya Jawa Timur provinsi yang mendapatkan penghargaan tertinggi tata kelola pemerintahan daerah Satya Lencana Karya Bakti Praja Nugraha. Saat Khofifah menjabat , tahun pertama pemerintahan langsung fokus menandatangani peraturan Gubernur Nomor 64 tahun 2019 tentang zona integritas wilayah bebas korupsi sebagai upaya untuk membangun Jawa Timur yang lebih bersih dan berintegritas.

"Dengan 738 penghargaan merupakan bukti bahwa setiap insan rekan-rekan teman-teman Pemprov segala sektor segala lini segala jenjang sama semangatnya mari kita lanjutkan prestasi tata kelola yang nyata ini untuk Jawa Timur," kata dua.

Sementara itu, cagub nomor urut 3, Risma mengatakan, ia akan membawa program birokrasi Jawa Timur yang Resik. Dalam hal layanan birokrasi pemerintahan dilakukan dengan tatakola digitalisasi yang akuntabel, transparan dan partisipasi.

"Layanan (digitallisasi) ini bisa diberikan lebih dekat kepada masyarakat karena wilayah Jawa Timur, wilayah yang sangat luas dan banyak terdiri dari beberapa daerah yang sangat terpencil, karena itu layanan ini harus bisa didekatkan sampai di tingkat kelurahan kecamatan dan daerah layanan yang dilakukan adalah semua menggunakan teknologi informasi," kata dia.

Selain itu, melalui layanan digitalisasi yang transparan masyarakat juga bisa mengawasi pelayanan birokrasi. Sehingga penyelewengan bisa dihindari.

"Pengelolaan keuangan yang harus transparan dan masyarakat itu terlibat di dalam penyusunan-penyusunan anggaran tersebut,!karena itu sangat komunikasi yang masih dan aktif di masyarakat akan kita lakukan saya bersama," kata dia.

Sementara Luluk dalam penyampaian visi misinya, dia menyinggung soal pencapaian yang dipamerkan Khofifah. Menurutnya masih banyak masyarakat Jawa Timur yang miskin karena susahnya mengurus layanan publik.

"Jangan pernah berbangga kita menerima begitu banyak penghargaan apalah artinya pengharagaan kalau ternyata rakyat kita miskin, ngurus KTP susah, ngurus BPJS susah apalagi ngurus izin juga susah belum tahu kapan akan selesai dan berapa biaya semestisnyat yang harus dibayarakan," tuturnya.

Luluk juga menyinggung angka korupsi di Jawa Timur di tahun 2023. Menurutnya, hal ini perlu dituntaskan dengan mengahdirkan birokrasi yang baru, yang bisa memecahkan masalah.

"Birokrasi yang memecahkan masalah, bukan yang menjadi masalah, birokrasi yang akan mengurus bukan menjadi urusan," pungkas Luluk.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khusnul Hasana
EditorKhusnul Hasana
Follow Us