Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lima Pelajar Asal Surabaya Ciptakan Robot Pendamping Penyandang Autis

Lima pelajar SMPN 1 gagas inovasi untuk anak autism 7.jpeg
Lima pelajar Surabaya yang ciptakan robot pendamping penyandang autis. (Dok. Diskominfo Kota Surabaya)
Intinya sih...
  • Lima pelajar SMPN 1 Surabaya menciptakan robot pendamping untuk penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD) bernama NeuroAid.
  • NeuroAid dirancang khusus untuk melatih kemampuan komunikasi dan pengenalan emosi penyandang ASD, serta berhasil menyabet Gold Medal dalam ajang Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) 2025.
  • Robot ini hadir sebagai pendamping yang tenang, terstruktur, dan tidak menekan anak autis dengan desain ringkas dan portabel.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Lima pelajar SMP Negeri (SMPN) 1 Surabaya menciptakan sebuah robot pendamping untuk penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD). Robot dengan nama NeuroAid tersebut dirancang khusus untuk melatih kemampuan komunikasi dan pengenalan emosi penyandang ASD.

Inovasi ini digagas oleh Kalila Zanetta Echaputri, Alya Prashanti Nur Rizqi Setiyono, Zahwa Aliyah Rahma, Afnan Daan Indrawan, dan Harley Fatahillah Yudhaloka Sunoto. Berkat kepekaan sosial dan kecerdasan teknologi tersebut, mereka sukses menyabet Gold Medal dalam ajang Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) 2025.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh memberikan apresiasi atas pencapaian luar biasa ini. Menurutnya, NeuroAid bukan sekadar karya sains, melainkan manifestasi dari kurikulum merdeka yang menekankan pada profil pelajar Pancasila yang kreatif dan bernalar kritis.

"Kami sangat bangga. Anak-anak SMPN 1 Surabaya ini menunjukkan bahwa teknologi di tangan yang tepat bisa menjadi solusi kemanusiaan. Mereka tidak hanya belajar koding atau merakit robot, tapi mereka belajar berempati terhadap sesama, khususnya pada anak-anak istimewa di sekolah inklusif kita," ujar Yusuf Masruh, Sabtu (27/12/2025).

NeuroAid lahir dari riset mendalam bahwa terapi perilaku bagi anak autis seringkali membutuhkan biaya tinggi dan waktu yang panjang. Robot ini hadir sebagai pendamping yang tenang, terstruktur, dan tidak menekan anak. Dengan desain ringkas dan portabel, NeuroAid mampu mengenali wajah, membaca ekspresi emosi dasar, serta memberikan respons suara maupun visual yang mudah dipahami anak

Yusuf Masruh menambahkan bahwa inovasi seperti NeuroAid sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan inklusif di Surabaya. Ia melihat potensi besar robot ini untuk membantu guru di kelas dalam menjembatani interaksi dengan siswa ASD.

"Kelebihan NeuroAid ini adalah polanya yang konsisten dan dapat diprediksi. Bagi anak autis, konsistensi itu memberikan rasa aman. Saya melihat ini bisa menjadi alat bantu yang luar biasa untuk sekolah-sekolah inklusif di Surabaya agar anak-anak kita lebih berani berkomunikasi," jelasnya.

Dalam sistemnya, NeuroAid menggunakan kamera dan mikrofon untuk menangkap respons anak. Lima orang pelajar tersebut, telah merancangnya agar lebih sederhana dan kontekstual dengan budaya lokal dibandingkan robot serupa buatan luar negeri yang cenderung mahal dan kompleks.

Ke depan harapan para siswa NeuroAid dapat diterapkan di sekolah dan rumah sakit di Kota Pahlawan. Hal ini pun akan didukung penuh oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

"Harapan anak-anak ini sangat mulia. Tugas kami di Dinas Pendidikan sesuai arahan Bapak Wali Kota Eri Cahyadi adalah mengawal agar karya ini tidak berhenti di kompetisi saja. Kami akan coba kaji bagaimana inovasi ini bisa diimplementasikan secara bertahap di lingkungan sekolah,” terangnya.

Menurutnya, inovasi ini adalah bukti bahwa dari ruang kelas di Surabaya dapat lahir pesan kuat bahwa empati jika dipadukan dengan ilmu akan membawa harapan bagi banyak keluarga dan mereka yang membutuhkan

“NeuroAid ini menjadi bukti nyata bahwa sejak usia sekolah, para pelajar di Kota Surabaya telah mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan masyarakat yang lebih inklusif dan peduli terhadap sesama,” pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Petugas Wira Wiri Surabaya Nipu, Modus Beri Kerja Minta Bayar Rp8 Juta

27 Des 2025, 12:10 WIBNews