Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

KNKT Mulai Kumpulkan Bukti Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

Screenshot_2025-07-03-05-09-21-97_1c337646f29875672b5a61192b9010f9.jpg
KMP Tunu Pratama Jaya. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • KNKT melakukan investigasi penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
  • Kumpulkan bukti berupa dokumen SPB dan video detik-detik tenggelamnya kapal
  • Prioritaskan proses pencarian korban yang belum ditemukan, sebanyak 30 orang

Banyuwangi, IDN Times - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) segera melakukan investigasi penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu (2/7/2025). KNKT pun kini tengah mengumpulkan sejumlah bukti, seperti dokumen Surat Persetujuan Berlayar (SPB) hingga video detik-detik tenggelamnya KMP Tunu Pratama kapal tersebut.

Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono mengatakan, dokumen SPB dibutuhkan untuk mencari tahu kelaikan kapal, analisa cuaca, dan data-data lainnya. Dari dokumen SPB akan diketahui apakah kapal sudah sesuai peraturan atau tidak.

"Ketika kapal berangkat kan dikeluarkan SPB. Bagaimana proses pengeluaran SPB, Apakah persyaratan-persyaratan yang diperlukan di SPB seperti cuaca, seperti kelaikan kapal, dokumen, apakah semua sesuai dengan peraturan dan nanti kita akan mencari evidience(bukti)-nya," ujar Soerjanto di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jumat (4/7/2025).

Selain SPB, pihaknya juga tengah mengumpulkan video -video detik-detik kapal tenggelam. Video tersebut akan dianalisa untuk mengetahui seperti apa kapal tersebut karam.

"Kami sudah mengumpulkan video-video dari medsos, bagaimana kondisi-kondisi itu bisa terjadi kondisi darurat di kapal," tuturnya.

Pihaknya menyebut, tak cuma soal penyebab kapal tenggelam, pihaknya juga mencari tahu seperti apa proses tanggap darurat yang dilakukan kru kapal. Sebab, seharusnya, ketika kapal mengalami kecelakaan, kru telah dilatih untuk menghadapi stuasi tanggal darurat.

"Nah, apakah tanggap daruratnya sudah sesuai dengan SOP yang berlaku atau enggak, kita kan juga ngelihat bahwa kru kapal ini kan diwajibkan berlatih tanggap darurat setiap bulan, nah, apakah pelatihannya efektif dilakukan engga, efektif enggak," jelasnya.

Walau demikian, kini pihaknya masih memprioritaskan proses pencarian korban. Sebab, ada lebih dari 30 korban yang hingga kini belum ditemukan.

"Dalam masa operasi besar ini semua seperti yang disampaikan Pak Eko (Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas), kita saling membantu untuk bagaimana bisa menemukan korban baik yang selamat maupun yang meninggal, secepatnya," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang- Gilimanuk tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025). Kapal tersebut membawa sekitar 65 orang.

Per Jumat (4/7/2025) pagi, total korban yang berhasil dievakuasi adalah 36 orang. 36 tersebut 6 orang di antaranya meninggal dunia, 30 lainnya selamat. Sisanya masih dalam pencarian.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us