Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jatuh Bangun Koperasi Merah Putih Semolowaru Surabaya

IMG-20251018-WA0198.jpg
Koperasi Kelurahan Merah Putih Semolowaru Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)
Intinya sih...
  • Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Semolowaru Surabaya berdiri sejak 2020 dengan modal awal dari anggota dan bertujuan membantu warga agar tidak terjerat pinjaman 'bank titil' atau rentenir.
  • Setelah program Koperasi Kelurahan Merah Putih masuk, 'Koperasi Barokah Sejahterah' berubah menjadi koperasi konsumen yang memberikan pinjaman bahan pokok kepada anggotanya.
  • Harga bahan pokok di koperasi tersebut diklaim lebih murah dari harga di luar karena bekerja sama dengan mitra-mitra yang telah ditunjuk oleh pemerintah, sehingga keuntungan mereka meningkat 70 persen dibandingkan sebelum KKMP.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya IDN Times- Udara Surabaya sedang panas-panasnya, Sabtu (18/10/2025). Pintu Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Semolowaru, Surabaya tertutup rapat. Koperasi itu tutup bukan karena udara Surabaya yang panas, tetapi pada hari Sabtu koperasi hanya buka pukul 08.00 sampai 12.00 WIB. 

Walau tutup, dua orang tampak sibuk menurunkan barang-barang bahan pokok untuk diletakkan ke dalam ruangan koperasi. "Kami sudah tutup mbak," kata seorang perempuan. 

Selepas barang-barang tersebut turun dari kendaraan, perempuan yang ternyata Bendahara Koperasi bernama Nanik tersebut mempersilakan IDN Times masuk ke dalam koperasi yang berada di dalam lingkungan kantor kelurahan Semolowaru. 

Di dalam ruangan yang berukuran kurang lebih 5X5 meter itu penuh dengan barang-barang sembako. Ada minyak, gula, telur, mie, beras hingga air mineral.  Ruangan itu juga terdapat meja, kursi, hingga berkas-berkas administrasi. 

Koperasi Semolowaru itu sudah berdiri sejak tahun 2020. Awalnya Koperasi Simpan Pinjam bernama 'Koperasi Barokah Sejahtera' dengan anggota 50 orang. Modal awal koperasi berdiri adalah dari anggota. Uang simpanan anggota terus diputar.  Niat awal berdirinya koperasi tersebut agar warga tak terjerat pinjaman 'bank titil' atau renternir. 

"Pinjam di bank titil katanya, misal pinjam Rp1,3 juta, mereka dapatnya itu Rp800 ribu, kan bunganya Rp500 ribu, belum lagi kalau dia tidak bayar ada denda," ujar Nanik. 

Lambat laun, anggota yang meminjam semakin sulit mengembalikan ke koperasi. Mereka menunggak sehingga membuat perputan koperasi terhambat. 

"Kalau simpan pinjam, berbentuk uang itu risikonya sangat tinggi, sudah pernah kita alami, ternyata pertama baik-baik, tapi lama-lama namanya uang, ketika dia tidak butuh lupa dengan kewajibannya (mengembalikan pinjaman)," jelas Nanik. 

Setelah program Koperasi Kelurahan Merah Putih masuk, barulah 'Koperasi Barokah Sejahterah' berubah dari yang awalnya simpan pinjam menjadi koperasi konsumen. Konsep koperasi tersebut adalah pinjaman bahan pokok kepada anggotanya. "Kita beralih ke pinjaman barang dagangan, karena kita ini usaha untuk anggota," sebutnya. 

Tetapi koperasi juga membebaskan anggota untuk membeli bahan pokok tanpa  konsep pinjaman. "Ada penjual nasi misalnya, saya mau beli saja tidak pinjam karena kalau pinjam nanti ribet ngitungnya, ya wis enak beli aja," ucap Nanik.

Harga bahan pokok di koperasi tersebut pun diklaim lebih murah dari harga di luar. Harga yang lebih miring itu karena koperasi bekerja masa mitra-mitra yang telah ditunjuk oleh pemerintah. "Kita mesti selisih Rp1000 sampai Rp2000 dari barang-barang di luar," kata dia. 

Seiring berjalannya waktu, tata kelolah koperasi semakin baik, jumlah anggota pun kian bertambah. Kini menjadi 130 orang, mayoritas dari mereka adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di pasar Kelurahan Semolowaru. "Dari 130 anggota, sekitar 50 orang yang berdagang di pasar," tutur Nanik. 

Koperasi semakin ke sini semakin tertata, usaha semakin jalan. Alhasil, keuntungan mereka lebih banyak 70 persen dibandingkan sebelum KKMP. "Uangnya anggota kita putar, kita kembalikan ke anggota sendiri, SHU (Sisa Hasil Usaha) kita kembalikan ke mereka," jelasnya.

Kesuksesan KKMP Semolowaru Surabaya ini pun menjadi percontohan bagi koperasi lain yang ada di Surabaya. "Iya (jadi percontohan), banyak yang belajar di sini, kemarin mahasiswa dari STAN ke sini," pungkas dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Polisi Gerebek Pesta Terlarang di Hotel Ngagel, 34 Orang Ditangkap

19 Okt 2025, 09:49 WIBNews