Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hari Guru Nasional, Harapan Guru Honorer hingga PNS di Jatim

Ilustrasi guru sedang mengajar (pixabay.com/sasint)

Surabaya, IDN Times - Hari Guru Nasional dimaknai dengan banyak harapan oleh guru-guru di Jawa Timur (Jatim). Baik itu guru yang masih berstatus honorer atau guru yang sudah diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Guru honorer SMK Wachid Hasyim Surabaya, Susi Susanti berharap kepada pemimpin baru dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto hanya meminta perbaikan kurikum. Karena menurutnya, kurikulum saat ini belum ideal.

"Harapan terbesar saya sebagai guru bukan hanya janji-janji untuk kami semua guru honorer tapi terkhusus perbaiki kurikulum yang sekarang ini sedang tidak baik-baik saja, kembalikan kurikulum yang tidak hanya mampu ilmu tapi juga berkarakter. Secara sadar kita tau bahwa kita mengalami penurunan karakter," ujarnya kepada IDN Times, Senin (25/11/2024).

Selain itu, Susi juga ingin ada payung hukum khusus bagi guru saat melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di dalam kelas. "Ketika guru bergerak untuk memperbaiki, kami takut dengan hukum karena tidak ada payung hukum jelas melindungi guru," katanya.

"Semoga pendidikan lebih baik lagi, ada hukum untuk perlindungan guru yang jelas. Saya ingin mendidik lebih tenang ketika ada payung hukum yang jelas melindungi kami para guru dan tambahan finansial yang mampu mendukung agar tidak bekerja di dua tempat berbeda untuk mencukupi kebutuhan," tambah Susi.

Sementara itu, Guru PNS SMK Negeri 1 Lamongan, Heni Rahmawati berharap kepada pemerintahan yang baru agar bisa mengurangi beban administratif. Seperti pengisian PMM, e-kinerja, My Asn, dan lain-lain. 

"Saya harap ada satu aplikasi bisa mewakili kebutuhan administrasi guru," katanya.

Meski sudah ASN, Heni tetap ingin ada peningkatkan kesejahteraan guru terutama guru honorer di sekolah negeri maupun swasta yang belum sertifikasi. "Minimal dapat gaji sesuai UMR (Upah Minimum Regional Kabupaten/Kota)," katanya.

Selain itu, menurut Heni perlu pelatihan-pelatihan dan sekolah yang berbeasiswa atau didanai pemerintah maupun swasta yang dapat meningkatkan kompetensi guru. 

"Yang paling penting adalah perbaikan kurikulum dimana mengutamakan soft skill dan berkepribadian yang baik," ungkapnya.

Selanjutnya, Guru PPPK SMKN 3 Bangkalan, Dewi Eka Anggraeni lebih menyoroti tentang digitalisasi. Menurutnya, di era digital ini berharap setiap guru dapat memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran yang lebih menarik.

Ia juga berharap di masa depan, profesi guru semakin dihargai dan kesejahteraan kami terus meningkat. Kemudian sama halnya dengan Susi dan Heni, Dewi juga menekankan perlindungan kepada guru.

"Dengan adanya undang-undang yang melindungi kami dari jeratan hukum yang tidak adil, kami dapat berkontribusi lebih besar dalam mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan," pungkas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar
EditorArdiansyah Fajar
Follow Us