Diduga Ada Penggelembungan Suara, Penghitungan di Lamongan Diulang

Lamongan, IDN Times- Aksi saling protes mewarnai rekapitulasi hasil penghitungan ulang surat suara di PPK Kecamatan Lamongan, Senin (22/4). Protes ini terjadi, ketika salah satu saksi dari Partai Perindo Lamongan memprotes amplop C1 tidak dalam keadaan utuh atau terbuka segelnya.
Protes ini kemudian berujung pada skorsing penghitungan surat suara di TPS 02 Kelurahan Sumberjo yang dipermasalahkan. "Kenapa amplop C1 kok terbuka tidak dilakukan penyegelan. Jangan mempermainkan kami. Harusnya penyelenggara pemilu mematuhi aturan sebagaimana mestinya," kata saksi Perindo, Muhtadi
1. Terjadi penggelembungan di saat rekapitulasi

Sebelumnya, Muhtadi pada Minggu (21/4) malam juga memprotes hasil rekapitulasi hasil penghitungan surat suara di PPK Lamongan. Ia menduga ada penggelembungan suara terhadap salah satu partai tertentu. Hasil surat suara sah yang diperoleh Partai Demokrat hanya 219. Namun, oleh penyelenggara ditulis 221 di fom C1. Hingga akhirnya beberapa saksi meminta untuk dilakukan penghitungan ulang," katanya.
2. Faktor kelelahan sehingga petugas salah tulis

Sementara itu, Ketua PPK Kecamatan Lamongan Eko Budianto, mengakui adanya salah penulisan di C1. Hal ini dikarenakan petugas PPK sangat kelelahan menghadapi pemilu serentak ini sehingga kurang konsentrasi saat menulis. Apalagi, penghitungan surat suara dilakukan pada malam hari. "Faktornya adalah kelelahan petugas kami. Dan sesuai dengan rekomendasi Panwascam hari ini kita lakukan penghitungan ulang," karena Eko.
3. Panwascam benarkan ada tiga suara masuk ke caleg partai Demokrat

Saat dilakukan penghitungan surat suara ulang dikehatui terjadi selisih tiga suara yang lari ke pada partai dan Caleg Demokrat. Pernyataan ini juga dibenarkan oleh ketua Panwascam Lamongan, Sanawar. "Jadi memang benar kita juga menemukan adanya selisih antara Plano dan hasil perolehan suara di C1 tiga suara yang lari ke salah satu partai politik tertentu. Dan hari ini kita rekomendasikan untuk dilakukan penghitungan ulang," katanya.
4. Demokrat Lamongan membantah

Ketua DPC Partai Demokrat Lamongan, Deby Kurniawan saat dikonfirmasi membantah adanya dugaan praktek penggelembungan suara yang terjadi di partainya. Menurut dia adanya tiga suara yang masuk di partainya adalah murni kesalahan penulisan.
Hal serupa menurut Deby, juga terjadi di beberapa partai lainnya. "Yang jelas kami tidak melakukan hal seperti itu. Kita tahu para penyelenggara melakukan kerja yang ekstra ini adalah murni kesalahan tulis dari beberapa petugas" jelasnya.