Surabaya, IDN Times - Wabah hepatitis A di Jawa Timur (Jatim) kian meluas. Setelah 975 penderita terdeteksi di Pacitan, kali ini Trenggalek juga mengalami hal serupa. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim menyebut ada 227 penderita yang dilarikan ke RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek.
Meski banyak pasien hepatitis A di Trenggalek, Kepala Dinkes Jatim Kohar Hari Santoso menyebut wabah ini tidak ada kaitannya dengan yang terjadi di Pacitan. Menurutnya, hepatitis di Trenggalek sudah terjadi lebih dulu.
"Kalau dilihat datanya, di Trenggalek kan mulai menyerang dari bulan Januari sampai Mei sementara di Pacitan bulan kemarin, jadi justru lebih dulu Trenggalek," ujar Kohar, Selasa (2/7).
Kohar menyampaikan, untuk mencegah menyebarnya hepatitis lebih luas, pihaknya mengirimkan tim untuk melakukan surveilans epidemiologi. Tak hanya itu, timnya juga melakukan advokasi ke Kecamatan Panggul, Trenggalek.
"Kita kirim Ke Panggul, kecamatan yang terdekat dari Pacitan," kata Kohar.
Jika merujuk data Dinkes Jatim, total penderita hepatitis di Trenggalek ada 303 pasien. Rinciannya, ada 227 pasien hepatitis A dan sisanya hepatitis b serta c. Para pasien rata-rata dirawat di RSUD dr Soedomo empat sampai tujuh hari. Kini masih tiga pasien menjalani rawat inap di rumah sakit tersebut. Pasien hepatitis A terkahir masuk ke rumah sakit pada Minggu (30/6).
Menanggapi ada temuan wabah hepatitis di Jatim, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengklaim penularannya saat ini sudah turun. Ia menyebut, awal mula penularan karena air bersih.
"Penularannya sudah menipis sebetulnya. Tapi dari awal problemnya terutama berkaitan dengan air bersih. Saya mengkomunikasikan dengan Kadis Kesehatan supaya bisa diperiksa kecukupan air bersihnya," pungkas Khofifah.