Dampak PMK, 3 Pasar Hewan di Jatim Ditutup

Surabaya, IDN Times - Pasar hewan di Jawa Timur (Jatim) yang terpaksa harus ditutup bertambah. Semula ada dua pasar yang ditutup karena merebaknya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak, kini menjadi sebanyak tiga pasar.
Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono bilang, tiga pasar hewan yang ditutup itu di antaranya, pasar hewan di Tulungagung, Ponorogo dan Situbondo. Nah, penutupan dilakukan selama 14 hari.
"Ketiganya masih dalam kontrol Pemerintah Provinsi Jawa Timur," ujarnya, Minggu (12/1/2025).
Sementara untuk kebijakan menutup total arus lalu lintas dan mengambil Kejadian Luar Biasa (KLB), Adhy menegaskan belum ada kebijakan tersebut. Karena hal tersebut dapat berdampak besar kepada peternak maupun masyarakat. Menurutnya akan mengganggu perekonomian juga.
"Pemprov belum sampai ke sana. Sebab, masih mempertimbangkan ekonomi masyarakat dan masih ada langkah lain untuk mencegah PMK. Semua harus berseiring mengatasi penyakit namun ekonomi juga harus tetap bergeliat," terangnya.
Langkah pencegahan itu, lanjut Adhy dilakukan dengan memasifkan vaksinasi PMK. Saat ini ada 25 ribu vaksin yang sedang berjalan, ditambah dari APBD sebanyak 325 ribu vaksin dan dari kementerian pertanian sebanyak 1,4 juta vaksin.
"Memang kebutuhan vaksin 6-7 juta vaksin. Akan kami masifkan seiring dengan terjadinya peningkatan PMK," katanya.
Selain itu, lanjut Adhy, pencegahan dengan cara mengawasi lalu lintas hewan ternak utamamya sapi terus dilakukan. "Kita benar-benar mengantisipasi PMK dengan dimulai dengan memperketat kebijakan jalur lalu lintas perdagangan sapi serta hewan ternak lainnya," katanya.
"Kemudian juga membersihkan kandang dan lingkungan dengan cairan disinfektan serta pemberian vaksinasi kepada ternak sehat sebagai langkah pencegahan," pungkasnya.