Surabaya, IDN Times - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di kawasan Gunung Arjuno dan Welirang, Jawa Timur. Untuk memadamkannya, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jatim mendatangkan water bombing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kasi Kedaruratan BPBD Jatim, Satriyo Nur Seno menyebut, hutan dan lahan yang dilalap si jago merah di kawasan tersebut mencapai 300 hektare. Bantuan water bombing ini diharapkan bisa membantu proses pemadaman lebih cepat sehingga kebakaran tidak meluas.
"Upaya terakhir ini kami lakukan setelah mengirimkan surat untuk mendatangkan water bombing yang akan memadamkan api di kawasan Gunung Arjuno," ujarnya dikonfirmasi Selasa (15/10).
Lebih lanjut, water bombing ini akan mengangkut 10 ribu liter air. Nantinya air tersebut dibawa helikopter dan dijatuhkan di titik-titik kebakaran hutan di Gunung Arjuno dan Welirang. Pemadaman dengan water bombing dinilai lebih efektif.
"Karena bisa menjangkau titik api yang ada di kawasan puncak, ada beberapa kali penerbangan untuk pemadaman" kata Satriyo.
Berdasarkan data BPBD Jatim, kebakaran yang terjadi di Gunung Arjuno dan Welirang tidak satu titik tapi tiga hingga empat titik. Terkait penyebabnya, BPBD belum bisa memastikan karena masih proses pemadaman.
"Karena yang akan menyelidiki ini dari kepolisian," jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah meminta bantuan BNPB untuk melakukan pemadaman melalui udara (water bombing) terkait kebakaran Gunung Arjuno dan Welirang. Ia meminta bantuan karena area kebakaran di dua gunung tersebut berada di titik yang curam.
“Pemadaman dengan cara manual sebenarnya sudah kami lakukan. Namun dengan ketinggian dan medan tebing curam 60 derajat ditambah angin kencang, sudah empat hari ini tidak membuahkan hasil. Untuk efektivitas serta efisiensi dan mencegah Karhutla semakin meluas, teknik water bombing ini sangat mendesak kita perlukan,” kata Khofifah.