Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Biaya Sewa Mahal, Warga Kepulauan Sumenep Minta Kapal Khusus Jenazah

IDN Times/Musthofa Aldo

 

Sumenep, IDN Times - Warga kepulauan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, minta pada pemerintah daerah agar dibuatkan kapal khusus pengangkut jenazah atau lebih sering disebut ambulance laut. Permintaan ini tak lepas dari tingginya biaya sewa kapal nelayan.

1. Biaya angkut dikenai per jenazah

IDN Times/Musthofa Aldo

 

 

Permintaan itu disampaikan pada M. Sukri, Anggota DPRD Sumenep asal Kepulauan saat reses beberapa waktu lalu. Menurit Sukri, warga yang tinggal di kepulauan butuh ambulance laut karena biaya mengangkut jenazah dengan menyewa kapal nelayan sangat mahal. 

"Antara Rp2-7,5 juta tujuh setengah juta," kata Sukri merinci ongkos angkut jenazah, Jumat (30/11). Nominal itu juga bergantung pada jumlah jenazah yang diangkut.

 

2. Biaya juga bergantung jarak tempuh

IDN Times/Musthofa Aldo

Selain jumlah jenazah, tarif sewa kapal juga tergantung pada jarak.  Untuk sewa kapal jarak dekat dengan waktu tempuh satu jam, kata Sukri, penduduk setempat harus merogoh kocek sekitar Rp2 juta.

Sementara untuk jarak jauh, misalnya dari Pelabuhan Kalianget di Kota Sumenep ke pulau di Kecamatan Sapeken yang membutuhkan waktu tempuh enam jam, biayanya sekitar Rp7,5 juta.

3. Biaya selamatan kapal juga dibebankan pada penyewa

Ilustrasi orang meninggal dunia. IDN Times/Sukma Shakti

Menurut Sukri, biaya juga menjadi mahal karena tidak hanya mengkalkulasi seberapa banyak solar yang dihabiskan. Penyewa juga dibebankan biaya selamatan kapal.

"Kalau kapal habis angkut jenazah harus diselamatin, makanya jadi mahal karena dibebankan ke penyewa," ungkap politisi PPP ini. 

4. Tak hanya jenazah, untuk berobat juga harus menyewa kapal

diarioenfoque.com

Menurut Sukri, warga kepulauan harus menyewa kapal tak hanya ketika ada keluarganya meninggal. Saat berobat ke pulau  lain, mereka juga musti mencari kapal sewaan. Maklum, di beberapa pulau, fasilitas kesehatan memang sangat minim. 

"Belum lagi bila yang sakit meninggal saat dirawat, maka untuk membawa pulang jenazah ke harus sewa kapal," tutur Sukri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us