Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gedung Grahadi tahun 1910 dan kini. Ebay postcard/Surabaya Tempo Dulu/IDN Times/Fitria Madia

Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang terletak di Pulau Jawa dan merupakan salah satu dari delapan provinsi pertama di Indonesia. Provinsi ini menempati peringkat kedua untuk urusan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, yaitu 40.665.696 jiwa.

Mayoritas penduduknya memiliki mata pencaharian di bidang pertanian, sehingga membuat Jawa Timur menjadi provinsi pengekspor hasil pertanian terbesar di Indonesia. Tahun ini, Jawa Timur telah berusia 77 tahun. Menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur  Nomor 6 Tahun 2007, Hari Jadi Provinsi di Jawa Timur ditetapkan pada tanggal 12 Oktober. Berikut adalah sejarah terbentuknya Provinsi Jawa Timur dikutip dari situs resmi provinsi.

1.Berawal dari wilayah pinggiran Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah

mahasiswaislam.com

Dalam prosesnya, wilayah dan pemerintahan Jawa Timur memiliki perjalanan yang cukup panjang. Dilihat dari Prasasti Dinoyo, sebuah bentuk batu tertulis, sejak abad ke VIII telah terdapat sebuah pemerintahan, Kerajaan Kanjuruhan namanya. Kerajan ini terletak di Malang.

Kemudian pada abad X, Jawa Timur memasuki fase baru. Daerah-daerah yang saat ini menjadi wilayah Jatim dijadikan pusat kekuasaan oleh berbagai kerajaan, seperti Medang, Daha-Janggala, Singasari, dan Majapahit. Hal ini cukup mengejutkan. Sebab, sebelumnya Jawa Timur adalah wilayah pinggiran Kerajaan Mataram Kuno yang berpusat di Jawa Tengah.

Struktur pemerintahan yang ada pada saat itu ialah Pemerintah Pusat (Kraton), Watek (Daerah), dan Wanua (Desa). Tokoh yang berjasa dalam pembentukan dasar pemerintahan di Jawa Timur ini adalah Mpu Sendok.

Setelah itu, muncul struktur baru dalam ketatanegaraan Jawa Timur, yaitu Nagara (Provinsi) pada abad XIII. Kemudian Watek yang semula diartikan sebagai Daerah berubah menjadi Kabupaten. Struktur Nagara berada di bawah Pemerintah Pusat

2.Struktur ketatanegaraan disempurnakan pada masa Kerajaan Majapahit

Editorial Team

Tonton lebih seru di