Sidoarjo, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), memastikan pemerintah tengah menyusun langkah penanganan jangka menengah dan panjang pascabencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh.

Saat ditemui usai groundbreaking pembangunan kembali Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Kamis (11/12/2025), Cak Imin menjelaskan bahwa penanganan saat ini masih berada pada fase tanggap darurat yang sepenuhnya dikoordinasikan BNPB dan kementerian terkait. “Sekarang masih tanggap darurat, semua dikoordinasi oleh BNPB bersama Kemenko PMK. Setelah fase ini selesai, kita masuk rehabilitasi dan rekonstruksi. Nanti akan kita sampaikan apa saja yang bisa dilakukan,” ujarnya.

Menurut Cak Imin, salah satu fokus utama pemerintah adalah memulihkan sektor ekonomi masyarakat yang terpukul akibat bencana. Ia menyebut hasil kunjungannya ke Gayo, Aceh, menggambarkan kerugian besar yang dialami para petani.

“Di Gayo kemarin saya ke sana. Semua produsen kopi yang biasanya ekspor, pendapatannya petani rata-rata sudah di atas Rp15 juta per bulan atau hampir Rp200 juta per tahun itu tiba-tiba nol lagi karena semua kopinya habis. Mereka kembali ke titik nol,” ungkapnya.

Cak Imin menegaskan bahwa pemerintah akan memulai program pemberdayaan ekonomi berbasis komoditas unggulan di wilayah terdampak. “Kita akan cek sektor unggulan dan memulainya kembali. Kopi, cokelat, dan usaha-usaha lain akan kita dorong supaya masyarakat bisa bangkit,” tegasnya.

Ia memastikan seluruh langkah pemulihan akan dilakukan lintas kementerian agar lebih cepat dan terkoordinasi, sekaligus memastikan keberlanjutan ekonomi masyarakat terdampak bencana.