Groundbreaking Ponpes Al-Khoziny Dimulai, Pakai APBN Rp125 M

- Pembangunan kembali Pondok Pesantren Al-Khoziny dimulai setelah insiden kebakaran.
- Prosesi groundbreaking dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar.
- Pemerintah akan bekerja sama dengan pengasuh pesantren untuk memperkuat perlindungan siswa dan santri serta meningkatkan kualitas pendidikan.
Sidoarjo, IDN Times - Pembangunan kembali Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, resmi dimulai melalui prosesi groundbreaking yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Kamis (11/12/2025).
Rekonstruksi dilakukan oleh pemerintah melalui satuan tugas lintas kementerian setelah insiden kebakaran yang menimpa kompleks pesantren pada September lalu. “Alhamdulillah hari ini saya bersama lintas kementerian dalam satuan tugas rekonstruksi, ada Kementerian Agama, ATR/BPN, pemerintah daerah, hingga Bupati, memulai groundbreaking Pesantren Al-Khoziny,” ujar Cak Imin.
Menurutnya, pembangunan ini bukan hanya pemulihan fisik pesantren, tetapi juga momentum evaluasi besar-besaran terhadap keamanan sarana pendidikan, khususnya di lingkungan pesantren. Ia mengajak seluruh pengasuh pesantren di Jawa Timur dan Indonesia untuk melakukan audit menyeluruh terhadap kondisi bangunan dan fasilitas keselamatan santri. “Kita ingin menjadikan momentum ini untuk perbaikan terencana. Tidak boleh ada lagi rasa tidak aman, tidak boleh ada kelalaian. Perlindungan kepada siswa dan santri harus diperkuat,” tegasnya.
Cak Imin menegaskan bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Kolaborasi dengan pengasuh pesantren dan lembaga pendidikan mutlak diperlukan, baik untuk peningkatan infrastruktur maupun penguatan kualitas pendidikan.
Ia juga menyoroti pentingnya pengembangan keterampilan santri. Menurutnya, pendidikan pesantren harus melahirkan lulusan yang siap mandiri, baik sebagai tenaga kerja terampil maupun calon wirausaha.
“Kurikulum harus komprehensif. Kami sudah memasukkan cara pandang pemberdayaan ke dalam kurikulum pesantren, agar santri mendapatkan pembekalan kemandirian ketika lulus,” kata Cak Imin.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ditunjuk untuk menangani langsung rekonstruksi Ponpes Al-Khoziny. Pembangunan akan berdiri di atas lahan seluas sekitar 3.700 meter persegi dan seluruh pembiayaan menggunakan APBN. “Total anggarannya Rp125 miliar,” pungkasnya.
















