Bawa SS 5 Kg, Pria Sidoarjo Ditembak Mati

Surabaya, IDN Times - Ditresnarkoba Polda Jatim melumpuhkan pengedar narkoba asal Sidoarjo, Yoyok Priyanto (36) di Bangkalan, Madura, Minggu (10/3). Pelaku terpaksa ditembak mati oleh polisi karena berusaha melawan dan melarikan diri.
"Berhasil melumpuhkan satu orang. Karena keadaan over di lapangan, anggota melakukan penindakan sekaligus pelumpuhan. Pelaku melakukan perlawanan dan melarikan diri," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera saat gelar rilis di Kamar Jenazah RS Bhayangkara, Senin (11/3).
1. Bawa sabu seberat 5 kg senilai Rp5 miliar

Wadirresnarkoba, Polda Jatim AKBP Teddy Suhendyawan Syarif mengatakan, pelaku membawa narkoba jenis sabu-sabu seberat 5 kg. Tak main-main, nilai barang haram tersebut mencapai miliaran rupiah. "Nilainya sekitar Rp5 miliar, beratnya 5kg intinya kita bisa menyelamatkan 5 ribu jiwa kalau kita kalkulasikan," ujarnya.
2. Sabu dari Malaysia

Teddy menambahkan, kalau barang tersebut dipesan oleh seseorang bernama Kim yang saat ini masuk daftar pencarian orang (DPo) polisi. Selanjutnya, sabu-sabu itu dikirim ke Jakarta terlebih dahulu. Sesampainya di Jakarta, barang dikirim melalui jalur darat menuju ke Jawa Timur (Jatim).
"Ini melalui kurir dan bukan kurir sembarangan. Barang masuk lewat Jakarta melalui darat kita melajukan pembekukan. Pada saat kita melakukan pengembangan jaringan Madura," katanya.
3. Pelaku dapat imbalan Rp30 juta

Pengembangan itu pun berbuah hasil dengan mendeteksi Yoyok yang membawa sabu-sabu seberat 5 kg. Ia pun ditembak mati di Bangkalan karena mencoba melarikan diri. "Dia (Yoyok) mendapat imbalan Rp30 juta, dia orang kepercayaannya Kim," ungkap Teddy.
4. Jatim miliki konsumen narkoba yang banyak

Teddy juga membeberkan kalau memang Jatim khususnya Madura menjadi sasaran penyelundupan narkoba. Karena memang pangsa pasar barang yang satu ini diduga bergeliat di Jatim. "Sesuai dengan pesanan untuk wilayah Jatim, karena konsumen terbanyak ada di Surabaya, Madura, Bangkalan," pungkasnya.