Baru 1 dari 4 Korban Tewas Laka KA di Magetan Teridentifikasi

Magetan, IDN Times – Tragedi memilukan terjadi di perlintasan kereta api resmi dekat Stasiun Magetan, Senin siang (19/5/2025). Sebuah tabrakan dahsyat antara KA Malioboro Ekspres dengan tujuh sepeda motor merenggut nyawa empat orang. Salah satu korban tewas telah berhasil diidentifikasi, yakni Totok Hermanto (51), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
1. Tabrakan usai kereta lain melintas

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.49 WIB di JPL 08 Km 176+586, Desa Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan. Saat itu, petugas perlintasan baru saja membuka palang usai KA Matarmaja 269 melintas dari arah Surabaya ke Jakarta. Namun nahas, dari arah berlawanan, KA 170 Malioboro Ekspres datang dengan kecepatan tinggi dan langsung menghantam enam motor yang tengah menyeberang.
Empat orang tewas di tempat, sementara empat lainnya mengalami luka-luka. Dua korban luka menderita patah tulang dan kini dirawat intensif di rumah sakit, satu korban lainnya mengalami luka ringan dan sudah diperbolehkan pulang.
2. Nama korban luka-luka

Berikut daftar korban luka akibat insiden tersebut:
Ananda Duta Pratama (21) – warga Kelurahan Mangge, mengalami patah kaki
Oni Handoko TN (36) – warga Desa Kendal, Ngawi, patah tulang
Wendy Ardhya Novita Sari (35) – warga Mranggen, Maospati, patah tulang
Fianda Septi (29) – warga Prampelan, Karangrejo, luka ringan
Selain korban jiwa dan luka, tujuh sepeda motor rusak parah akibat tabrakan. Jenis motor yang terlibat antara lain Honda Verza, Beat, dan Vario, semuanya berpelat AE.
3. Proses identifikasi dan penyelidikan masih berlangsung

Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa menyatakan bahwa tiga korban tewas lainnya dua pria dan satu wanita masih dalam proses identifikasi di RSUD dr. Sayidiman Magetan.
KA Malioboro Ekspres sempat dihentikan sementara untuk pemeriksaan rangkaian sebelum melanjutkan perjalanan ke Madiun. Tim gabungan dari TNI, Polri, petugas medis, hingga relawan dari RSAU dr. Efram Harsana turut dikerahkan untuk menangani evakuasi.
Pihak kepolisian bersama tim investigasi dari PT KAI Daop 7 Madiun masih menyelidiki penyebab kecelakaan. Dugaan sementara mengarah pada kurangnya koordinasi saat membuka palang pintu setelah kereta sebelumnya lewat.
"Rambu dan palang pintu hanyalah alat bantu. Pengguna jalan tetap harus waspada dan memastikan lintasan benar-benar aman sebelum melintas,” imbau AKBP Erik.