Banjir Genangi Jalan dan Pemukiman di Ngariboyo Magetan

Magetan, IDN Times – Hujan deras satu jam saja pada Jumat (17/4/2025) sore menyebabkan sejumlah ruas jalan utama terendam banjir. Saluran yang buruk mengakibatkan air menggenangi Jalan penghubung Ngariboyo - Parang dan Ngariboyo - Plaosan, terutama di kawasan Kecamatan Ngariboyo.
Genangan air tak hanya menutupi jalan, tapi juga meluap hingga masuk ke rumah warga. Banjir kali ini menambah daftar panjang masalah drainase buruk di Magetan. Tidak hanya mengganggu lalu lintas, tapi juga memunculkan kekhawatiran akan potensi bencana yang lebih besar bila tidak segera ditangani.
1. Sampah penuhi drainase

Di jalan raya Magetan-Parang, tepatnya di selatan Mapolsek Ngariboyo, pengendara harus ekstra hati-hati saat melintasi genangan air. Tak sedikit pengendara motor mogok, dan para pejalan kaki, terutama perempuan, enggan menyeberang karena khawatir terbawa arus air.
Sulastri, warga Desa Ngariboyo, menyebut banjir ini sudah menjadi langganan tiap kali hujan deras turun. Ia menduga sampah yang menumpuk di saluran drainase menjadi penyebab utama air meluap.
“Hujannya deras sekali, air cepat naik karena selokan penuh sampah. Rumah saya termasuk yang sempat kemasukan air,” ujar Sulastri.
Menurutnya, aliran air yang meluap dari drainase di sisi timur SMPN 1 Ngariboyo mengalir hingga ke perempatan jalan, membawa tumpukan sampah plastik dan material lainnya.
2. Warga minta solusi jangka panjang

Anton, warga lain yang tinggal tak jauh dari lokasi, mengungkapkan bahwa banjir genangan sudah sering terjadi, terutama di perempatan Ngariboyo arah utara menuju Kecamatan Plaosan.
“Setiap hujan deras, pasti begini. Drainasenya jelek, ditambah banyak yang buang sampah sembarangan, termasuk para pedagang kaki lima di sepanjang jalan ini,” keluh Anton.
Ia berharap pemerintah segera turun tangan, tidak hanya mengatasi dampak banjir, tapi juga melakukan perbaikan menyeluruh, seperti normalisasi drainase dan penyediaan tempat sampah yang memadai.
3. DPRD janji panggil dinas terkait

Masalah banjir ini juga menjadi perhatian Komisi D DPRD Magetan. Anggota dewan dari Fraksi NasDem, Juli Martana, mengaku prihatin dan menyayangkan terjadinya banjir di wilayah dengan kontur pegunungan seperti Magetan.
“Secara topografi, air seharusnya bisa cepat mengalir. Kalau sampai banjir, artinya ada yang salah dalam pengelolaan saluran air,” tegas Juli.
Ia juga menyoroti buruknya kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan serta minimnya perawatan drainase di wilayah tersebut. DPRD berjanji akan segera memanggil pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Ketahanan Pangan (DLHKP), serta pihak desa dan kecamatan untuk membahas solusi konkret agar banjir tidak terus berulang.
“Kita akan agendakan pertemuan secepatnya agar masalah ini tidak terus jadi langganan dan berubah jadi bencana yang lebih besar,” pungkas Juli.