Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

"Angka Kemiskinan di Sumenep Masih Tinggi Tapi Menurun"

IDN Times/Musthofa Aldo

Sumenep, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep masih tinggi. Kepala BPS Sumenep, Syaiful Rahman, merinci berdasarkan data tahun 2017, jumlah keluarga miskin Sumenep sebanyak 19,62 persen.

1. Kategori miskin

IDN Times/Musthofa Aldo

Jika diangkakan, jumlah penduduk Sumenep yang miskin sebanyak 211.920 orang dari total sebanyak 1 juta lebih penduduk. "Keluarga yang masuk kategori ini, adalah mereka yang pendapatannya Rp313.330 per bulan, per kapita," kata Syaiful Rahman, Kamis, 6 Desember 2018.

2. Cara menghitung gakin

Ilustrasi pemukiman penduduk miskin. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Syaiful menjelaskan penghitungan angka kemiskinan menggunakan konsep kecukupan pemenuhan kebutuhan dasar (cost of basic needs). Hal itu disetarakan dengan kebutuhan minimum Rp2.100 kilo kalori per orang per hari.

Sehingga, warga akan disebut miskin apabila pengeluaran per bulan dan per kapita di bawah Rp313.330 pada tahun 2017. Perhitungan angka kemiskinan oleh BPS Sumenep mengacu pada pedoman Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), yakni menggunakan pendekatan basic needs atau kebutuhan dasar.

Adapun pengukuran kemiskinan di Indonesia, kata Syaiful, menggunakan konsep moneter yang memandang kemiskinan sebagai kekurangan penghasilan (uang) yang ditunjukkan oleh kemampuan pengeluaran rumah tangga.

2. Menurun tapi tetap tinggi

IDN Times/Musthofa Aldo

Meski masih tinggi, Syaiful mengungkapkan bila dibandingkan tahun 2016, jumlah warga miskin menurun 0,47 poin. "Salah satu program pemerintah yang mempengaruhi turunnya angka kemiskinan adah PKH (Program Keluarga Harapan)," ujar Syaiful.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Edwin Fajerial
EditorEdwin Fajerial
Follow Us