Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Alokasi Pupuk Bersubsidi di Tulungagung 70 Persen dari Usulan

default-image.png
Default Image IDN

Tulungagung,IDN Times- Alokasi pupuk subsidi tahun 2025 di Kabupaten Tulungagung, lebih sedikit dibanding dengan usulan yang diajukan. Pemerintah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 70 persen dari total usulan. Pihak Dinas Pertanian sendiri memastikan alokasi pupuk tersebut mampu memenuhi kebutuhan petani. Realisasi serapan pupuk bersubsidi ini juga sudah dilakukan.

1. Mayoritas pupuk jenis urea

default-image.png
Default Image IDN

Kepala Dinas Pertanian Tulungagung, Suyanto mengatakan pada 2025 pihaknya telah mengusulkan pupuk subsidi kepada Kementerian Pertanian sebanyak 70.047 ton. Dengan rincian, pupuk urea 31.1006 ton, NPK 36.603 ton dan organik 2.344 ton.

"Namun alokasi pupuk subsidi yang disepakati hanya 47.934 ton. Dengan rincian pupuk urea 26.069 ton, NPK 21.138 ton dan organik 727 ton," ujarnya, Selasa (04/02/2025).

2. Penyerapan pupuk bersubsidi sudah dilakukan

Ilustrasi pupuk subsidi. (dok. Pupuk Indonesia)

Terdapat sekitar 22.113 ton usulan pupuk subsidi tidak disepakati. Meskipun begitu pihak dinas sendiri memastikan alokasi pupuk subsidi yang diterima mampu memenuhi kebutuhan petani. Saat ini proses penyerapan pupuk bersubsidi juga sudah dilakukan.

"Di awal tahun ini beberapa jenis pupuk subsidi mulai diserap, seperti pupuk urea dan NPK," terangnya.

3. Penyerapan pupuk bersubsidi organik paling sedikit

Ilustrasi pupuk organik (freepik.com/freepik)

Suyanto mengungkapkan, dari tiga jenis pupuk subsidi yang disediakan, petani kurang meminati penggunaan pupuk subsidi organik. Pada 2024 lalu, alokasi pupuk subsidi di Tulungagung mencapai 47.389 ton. Dengan rincian, pupuk urea 26.084 ton, NPK 20.780 ton, dan organik 525 ton. Dari jumlah ini serapan paling banyak adalah pupuk subsidi jenis NPK dengan realisasi sebanyak 20.686 ton atau 99,54 persen. Sedangkan serapan pupuk subsidi organik paling rendah sekitar 30,80 persen.

"Sekarang banyak petani di Tulungagung yang sudah bisa membuat pupuk organik. Sehingga alokasi dan serapan pupuk organik minim," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bramanta Putra
EditorBramanta Putra
Follow Us