ABK Kapal Nelayan Hilang di Perairan Lamongan, Basarnas Turun Tangan

- ABK Kapal Nelayan Raja Jaya hilang di Perairan Laut Utara Lamongan sejak Jumat (12/12/2025).
- Tim SAR mengerahkan KN SAR 249 Permadi dan dua SRU laut untuk melakukan pencarian.
- Pencarian korban dilakukan ditengah kendala cuaca dengan berawan tebal dan hujan ringan.
Lamongan, IDN Times - Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Nelayan Raja Jaya, Uddin (40) dikabarkan hilang di Perairan Laut Utara Lamongan sejak Jumat (12/12/2025). Kini Tim SAR tengah melakukan pencarian dengan mengerahkan KN SAR 249 Permadi.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit P.H., selaku SAR Mission Coordinator (SMC), mengatakan informasi dari pihak terkait dan keterangan awak kapal, sebelum tenggelam pada Kamis (11/12/2025) malam, kapal nelayan Raja Jaya mengalami kebocoran saat berlayar di perairan utara Paciran, Kabupaten Lamongan, sekitar 10 mil laut dari daratan.
"Akibat peristiwa tersebut, 11 orang ABK menjadi korban. Sebanyak 10 orang di antaranya berhasil diselamatkan oleh nelayan Paciran, sementara satu ABK lainnya dinyatakan hilang," ungkap dia.
Atas hal tersebut, pihaknya kemudian turun tangan mengerahkan satu tim rescue dari Unit Siaga SAR Bojonegoro guna berkoordinasi dengan instansi terkait. Selain itu, pada Sabtu (13/12/2025), KN SAR 249 Permadi juga dikerahkan untuk membantu proses pencarian di sekitar lokasi kejadian tenggelamnya kapal, yakni sekitar tujuh mil laut di utara Lamongan Shorebase.
"Pada hari keempat operasi SAR, Senin (15/12/2025), tim SAR gabungan mengerahkan dua search and rescue unit (SRU) laut," ungkap dia.
SRU pertama, yakni KN SAR 249 Permadi, menyisir area seluas sekitar 15.73 mil laut. Sementara itu, SRU kedua dari Satpolair Lamongan melakukan penyisiran menggunakan speedboat di area seluas sekitar 7.32 mil laut.
Koordinator Unit Siaga SAR Bojonegoro, Nanang Pujo selaku OSC On Scene Coordinator) mengatakan, proses pencarian korban di laut dilakukan ditengah kendala cuaca, dimana di wilayah perairan laut utara Lamongan berawan tebal- hujan ringan.
"Menurut data maritim BMKG, angin bertiup dari Barat Laut dengan kecepatan sedang 7 hingga 11 knot dan tinggi gelombang mencapai 0.5 hingga 1.25 meter, yang meskipun tergolong rendah, namun kondisi berawan tebal dikhawatirkan membatasi jarak pandang visual tim SAR gabungan dalam menyisir area pencarian," jelasnya.
Disela pencarian di laut, tim KN SAR 249 Permadi memapelkan informasi tragedi kapal nelayan Raja Jaya ini kepada kapal-kapal yang melintas di area pencarian. Mereka dihimbau segera melaporkan kepada petugas apabila menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
"Dalam operasi ini, Kantor SAR Surabaya bekerja sama dengan sejumlah instansi, antara lain Kamladu Blimbing, Satpolairud, BPBD Kabupaten Lamongan, Rukun Nelayan (RN) Blimbing, RN Paciran, SAR MTA, ORARI, serta pihak terkait lainnya," tututpnya.
Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih melanjutkan upaya pencarian terhadap korban.


















