Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Garis polisi masih terpasang di lokasi galian C di Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Banyuwangi, IDN Times - Kasus kematian 3 bocah di lokasi tambang galian pasir di Dusun Tegalyasan, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, masih dalam penanganan pihak kepolisian.

Pada hari Senin 17 April lalu, tiga orang bocah ditemukan tewas tenggelam di sebuah kubangan air bekas kerukan. Satu bocah merupakan siswa TK, dua lainnya siswa SD/MI. Dari tiga korban itu, satu mengapung dan dua lainnya ditemukan di dasar kolam.

Penelusuran IDN Times di lokasi tambang, garis polisi di galian C milik Imam Muslih yang merupakan warga Desa/Kecamatan Gambiran itu juga masih terpasang. Meskipun kondisinya hanya terikat di potongan bambu yang bisa bongkar pasang.

1. Lanjutan perkara terhenti sementara karena lebaran

Area tambang pasir di Desa Tegalarum Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Kapolsek Sempu, AKP Karyadi menyebutkan bahwa penyidik akan melanjutkan penyidikan setelah eforia lebaran berakhir. Untuk sementara ini proses penyidikan masih belum bisa berlanjut.

"Status tambang atau perkaranya? Sementara soal perkaranya masih lidik. Minggu depan akan kita mulai lagi," kata Karyadi saat dikonfirmasi, Selasa (2/5/2023).

Meskipun garis polisi terpasang untuk proses hukum lanjutan, Karyadi menyebut jika itu tidak berkaitan dengan status tambang saat ini. Dalam hal ini terkait larangan tambang beroperasi hingga proses hukum berakhir.

"Tidak ada kaitannya dengan itu (beroperasi). Ini berkaitan dengan meninggalkan tiga orang itu. Masih olah TKP," katanya.

2. Keluarga korban belum lapor, hukum berlanjut atau terhenti?

Area tambang pasir di Desa Tegalarum Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Karyadi mengakui, hingga berita ini ditulis, pihak keluarga korban masih belum ada yang melaporkan ke polisi. Kendati demikian, pihak tambang sudah memberikan santunan kepada keluarga para korban.

Lalu apabila keluarga korban tidak ada yang melaporkan, apakah proses hukum masih tetap berjalan? Menanggapi pertanyaan tersebut, Karyadi tidak bisa memberikan gambaran. Polisi tetap akan menunggu hasil penyidikan nanti.

"Kita tidak bisa berandai-andai gitu ya, seperti misal-misal gitu tidak. Kita punya pembina fungsi, bagaimana nantinya kita menunggu hasil," ungkapnya.

3. Warga kecewa pengelola ingkar janji, tambang masih beroperasi

Jejak ban kendaraan berat yang masih baru di lokasi tambang pasir di Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Sementara itu, meskipun banyak pihak yang sepakat penghentian sementara, namun warga sekitar mengatakan bahwa tambang tetap beroperasi dalam beberapa hari terakhir. Penelusuran IDN Times di lokasi, nampak jelas jejak ban kendaraan besar melintasi area tambang tersebut.

"Tadi Subuh saya dengar ada kendaraan yang lewat dari tambang. Karena jalurnya ya lewat depan rumah ini. Tapi waktu itu saya di dalam, jadi tidak tahu ada muatannya atau tidak," kata salah satu warga RT 3/RW 1 Dusun Tegalyasan, Desa Tegalarum.

Warga juga merasa kecewa dengan sikap pengelola tambang pasir yang dinilai ingkar janji. Warga merasa terganggu karena polusi debu yang melimpah akibat aktivitas tambang. Janji pengelola memugar jalan pun juga dikeluhkan warga.

"Dulu waktu minta tanda tangan katanya akan disiram dulu agar tidak kemana-mana debunya saat dilewati. Katanya tiga hari sebelum lebaran jalannya akan diperbaiki, tapi sampai sekarang masih belum," ungkapnya

Editorial Team