Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Cawagub Saling Pancing dan Sindir saat Debat

Tiga cawagub Jatim saat debat publik Pilgub Jatim 2024. (Dok. Istimewa).

Surabaya, IDN Times - Debat publik Pilgub Jatim 2024 kedua ada saling pancing dan sindir antara Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur (Jatim). Hal ini terjadi saat segmen 5 yang merupakan tanya jawab antar Cawagub Jatim.

Kesempatan pertanyaan itu dilayangkan cawagub nomor urut 1, Lukmanul Khakim kepada cawagub nomor urut 2, Zahrul Azhar Asumta Gus Hans. Lukman menayankan inovasi tata kelola di Pemprov Jatim.

"Saya ingin tanya kepada Gus Hans, terus terang saat ini inovasi tata kelola di Pemprov Jawa Timur sudah bagus atau diperbaiki lagi?" tanya Lukman.

"Terima kasih, saya tahu arah pertanyaannya. InsyaAllah saya tidak terpancing untuk menjawab itu," jawab Gus Hans.

"Karena yang saya pikirkan bagaimana masa depan, gak usah melihat ke belakang, toh yang di belakang tidak bisa dilihat," lanjut dia.

Gus Hans pun menyampaikan bahwa inovasi penting dalam birokrasi. Dengan catatan harus transparan, partisipasi masyarakat dan akuntabel.

Cawagub Lukman pun sepakat dengan inovasi birokrasi. Ia menegaskan akan membuat birokrasi digital hanya dengan satu aplikasi jika terpilih menjadi Gubernur - Wakil Gubernur Jatim. Ia kembali menyebut aplikasi di Jatim terlalu banyak. Jumlahnya tembus 423 aplikasi.

Moderator pun memberi kesempatan cagun nomor urut 2, Emil Elestianto Dardak yang merupakan petahana. Seolah pertanyaan Lukman menyindir pemerintahannya bersama Khofifah di periode pertama, Emil pun menyindir balik.

"Mas Lukman, telat Mas Lukman. Cek di Instagram Pemprov sudah dilaunching Majadigi," katanya. Majadigi merupakan satu portal layanan yang terintegrasi milik Pemprov Jatim.

"Kayaknya jarang ngecek informasi Pemprov jadi banyak salah," ucapnya. Ia sempat menyebut Ketua Dewan Syuro PKB yang memberi penghargaan penurunan kemiskinan ekstrem terbanyak ialah Jatim.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar
EditorArdiansyah Fajar
Follow Us