Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

2,7 Juta Perempuan Jadi Kepala Keluarga di Jatim

ilustrasi seorang perempuan yang sedang berdoa (pexels.com/PNW Production)
Intinya sih...
  • Lebih dari 2,7 juta rumah tangga di Jatim dipimpin oleh perempuan, setara dengan 19 persen total rumah tangga di provinsi tersebut.
  • Perempuan menjadi kepala keluarga karena perceraian yang disebabkan rapuhnya ekonomi keluarga, membutuhkan dukungan nyata dari Pemprov Jatim.
  • Dukungan yang dapat diberikan berupa bantuan langsung, program pemberdayaan, dan pentingnya kontribusi perempuan dalam sektor UMKM untuk meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga.

Surabaya, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat bahwa terdapat lebih dari 2,7 juta rumah tangga di provinsi ini yang dipimpin oleh perempuan. Jumlah ini setara dengan sekitar 19 persen dari total 10,8 juta rumah tangga yang ada di Jatim.

Anggota Komisi E DPRD Jatim, Puguh Wiji Pamungkas, menyatakan bahwa angka tersebut sangat besar dan tidak bisa dianggap biasa. Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim harus menjadikan angka ini sebagai perhatian serius. "Menjadi kepala keluarga bukanlah peran yang lazim bagi perempuan dalam kultur masyarakat Indonesia, tetapi kondisi kehidupan memaksa banyak perempuan mengambil tanggung jawab ini, utamanya karena perceraian," ujarnya, Selasa (17/6/2025).

Puguh menjelaskan bahwa salah satu penyumbang terbesar perempuan menjadi kepala rumah tangga adalah karena perceraian. Menurutnya, perceraian itu paling banyak disebabkan oleh rapuhnya ekonomi keluarga.

"Karena itu, perlu adanya dukungan nyata dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk membantu para perempuan kepala keluarga agar tetap bertahan dan bangkit secara ekonomi," tegasnya.

Bentuk dukungan yang dapat diberikan, menurut Puguh, adalah bantuan langsung maupun program-program pemberdayaan. Contohnya adalah pelatihan keterampilan, pendampingan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hingga akses permodalan.

Puguh menekankan bahwa perempuan kepala keluarga membutuhkan penguatan kapasitas agar bisa bertahan, mandiri, dan meningkatkan taraf hidup keluarganya. Hal ini, menurutnya, sangat penting karena menyangkut masa depan generasi.

Selain itu, Puguh juga menyoroti pentingnya kontribusi perempuan dalam sektor ekonomi, khususnya UMKM. Berdasarkan data dari Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, sekitar 54 persen dari 9,78 juta pelaku UMKM di Jawa Timur adalah perempuan.

"Potret ketahanan ekonomi bangsa bisa dilihat dari ketahanan ekonomi keluarga. Dan semakin banyak perempuan yang bisa menghasilkan pendapatan, semakin kokoh pondasi keluarga," kata Puguh.

Menurut Puguh, menjadikan perempuan berdaya tidak bertujuan meniadakan peran kodrati laki-laki sebagai kepala keluarga. Namun, lebih pada membangun kolaborasi dalam menjaga stabilitas ekonomi keluarga. Dengan demikian, keluarga dapat menjadi lebih sejahtera dan stabil

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us