Tim DVI Polda Jatim Datangi Rumah Korban Pesawat Lion Air

MADIUN, IDN Times – Kepolisian Daerah Jawa Timur mulai bersikap pascajatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi (29/10). Sejumlah personel yang tergabung dalam tim Disaster Victim Identification (DVI) diterjunkan ke rumah korban, Selasa (30/10).
Salah satu yang didatangi adalah kediaman Alfiani Hidayatul Solikah di RT 14, RW 07, Dusun Gantrung, Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Adapun tujuan tim DVI ke rumah pramugari pesawat itu untuk mencocokkan DNA keluarga.
Baca Juga: Ini Deretan Bantuan Internasional untuk Investigasi Lion Air
1. Sampel darah orang tua diambil
Kaur Biddokes DVI Polda Jawa Timur, drg Yurika Artanti, mengatakan bahwa pihaknya mengambil sampel darah orang tua Alfiani yaitu Slamet dan Kartini. Setetes darah yang diambil itu dikirim ke Pusdokkes Polda Jawa Timur untuk dicocokkan dan dibandingkan dengan milik korban. Pencocokkan data akan dilakukan setelah mendapat informasi dari posko pencarian korban pesawat Lion Air di Jakarta.
“Sampel darah akan kami jadikan sebagai data primer,’’ kata Yurika saat ditemui di rumah Alfiani.
2. Anting dan jam tangan sempat ditanyakan ke pihak keluarga
Selain itu, tim DVI juga menanyakan tentang anting dan jam tangan yang kemungkinan dipakai Alfiani ketika terbang dengan pesawat Lion Air JT 610. Proferti itu merupakan bagian dari data sekunder untuk mendeteksi identitas pramugari ini.
“Kami juga mengumpulkan data dari keluarga korban yang datang ke Jakarta (untuk memastikan kondisi Alfiani),’’ ujar Yurika.
3. Belum ada kejelasan informasi tentang korban Alfiani
Hingga Selasa siang, Yurika mengatakan bahwa pencarian korban masih terus dilangsungkan di lokasi jatuhnya pesawat. Pihaknya belum mendapatkan informasi resmi tentang kondisi Alfiani maupun korban lain asal Surabaya dan Blitar. Tim DVI masih menunggu informasi lebih lanjut.
Sementara, berdasarkan informasi yang diterima IDN Times, tim evakuasi telah menemukan potongan tubuh korban, kartu identitas, dan puing-puing pesawat dengan jumlah 26 kantong jenazah hingga Selasa siang.