Komplotan Curanmor Bersenpi di Gresik Diringkus

- Komplotan curanmor bersenjata api di Gresik berhasil ditangkap oleh Satreskrim Polres Gresik.
- Keempat pelaku bermula dari Madura dan berdomisili di Surabaya, mereka telah mencuri sekitar 10 unit sepeda motor dalam empat pekan terakhir.
- Dari para tersangka, polisi menyita dua senjata api jenis airsoft gun dan alat khusus pembobol motor. Mereka juga sering menyamar sebagai wartawan atau pengemudi ojek online saat beraksi.
Gresik, IDN Times - Aksi komplotan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) bersenjata api yang meresahkan warga Gresik akhirnya dihentikan. Satreskrim Polres Gresik meringkus empat pelaku yang kerap beraksi dengan senjata api jenis airsoft gun di sejumlah lokasi.
Dalam penangkapan dramatis tersebut, dua dari empat tersangka terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas di bagian kaki karena melawan saat hendak diamankan.
Keempat tersangka masing-masing berinisial Topan Rifqi (25), Rizqi Pratama (25), Jamaluddin (36), dan Roby Fanani (29). Mereka merupakan warga Madura yang berdomisili di Surabaya.
"Tindakan tegas dan terukur kami lakukan karena para tersangka melawan dan mengeluarkan senjata airsoft gun saat penangkapan,” ujar Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik, Ipda Andik Muh Asyraf Gunawan, Selasa (16/12/2025).
Hasil pemeriksaan mengungkap, komplotan ini telah beraksi di sedikitnya lima tempat kejadian perkara (TKP) dan berhasil menggondol sekitar 10 unit sepeda motor hanya dalam kurun waktu empat pekan terakhir.
Asyraf menyebut, keempat pelaku selalu beraksi bersama-sama dan kerap mengincar lebih dari satu motor dalam setiap aksi pencurian. “Mereka selalu beroperasi berkelompok dan dalam satu aksi bisa mencuri dua motor sekaligus,” jelasnya.
Dari tangan para tersangka, polisi menyita dua pucuk senjata api jenis airsoft gun, yakni pistol Glock 19 dan pistol Makarov, lengkap dengan peluru gotri yang disimpan dalam botol kecil. Selain itu, turut diamankan seperangkat alat khusus pembobol motor.
"Senjata ini kerap digunakan untuk mengintimidasi korban maupun mengelabui warga sekitar,” tegas Asyraf.
Tak hanya bersenjata, komplotan ini juga licin dan penuh tipu daya. Saat beraksi, mereka selalu mengenakan helm tertutup untuk menyamarkan identitas. Bahkan, mereka kerap menyaru sebagai wartawan dan pengemudi ojek online demi menghindari kecurigaan.
"Jaket ojek online dan kartu identitas wartawan turut kami amankan sebagai barang bukti,” imbuhnya.
Polisi masih terus mengembangkan kasus ini. Berdasarkan penyelidikan awal, komplotan curanmor bersenjata tersebut diduga kuat telah beraksi lintas daerah.
"Tidak menutup kemungkinan mereka beroperasi di wilayah lain, mulai Surabaya hingga Lamongan. Kami mohon waktu untuk pengembangan lebih lanjut,” pungkas Asyraf.


















