Dana Belum Cair, Belasan SPPG di Trenggalek Tutup

- Beberapa SPPG di Trenggalek berhenti operasi karena belum menerima dana dari BGN
- Total 12 SPPG telah tutup operasional, sementara 38 SPPG lainnya tetap beroperasi dengan dana pribadi
- Wakil Ketua Satgas MBG Trenggalek berharap dana operasional segera ditransfer agar program bisa kembali berjalan
Trenggalek, IDN Times - Belasan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Trenggalek berhenti beroperasi hari ini. Pengelolas SPPG tersebut memutuskan untuk menghentikan operasional karena belum menerima dana dari Badan Gizi Nasional (BGN). Seluruh SPPG di Trenggalek diketahui belum menerima dana operasional dari BGN. Namun, 38 SPPG lainnya memilih tetep beroperasi dengan menggunakan dana pribadi.
1. Beberapa SPPG telah menutup operasional sejak kemarin

Wakil Ketua Satgas Makan Bergizi Nasional (MBG) Trenggalek, Saeroni mengatakan, total tercatat 50 SPPG yang sudah beroperasi. Namun dana operasional dapur untuk tanggal 8 hingga 20 Desember 2025 belum diberikan oleh BGN. Sejak kemarin sudah terdapat beberapa SPPG yang memutuskan untuk meghentikan operasional SPPG. "Kami menerima informasi dari Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Trenggalek, ada sembilan SPPG yang behenti sejak 15 Desember 2025," ujarnya, Selasa (16/12/2025).
2. Total 12 SPPG di Trenggalek tutup

Sembilan SPPG yang berhenti operasional yakni SPPG Bodag dan Sawahan Kecamatan Panggul, SPPG Petung Kecamatan Dongko, SPPG Trenggalek Surondakan, Karangsuko 2 dan Karangsuko 3 Kecamatan Trenggalek, SPPG Kamulan Kecamatan Durenan, SPPG Pule Kecamatan Pule dan SPPG Bendoagung 2 Kecamatan Kampak. Sedangkan hari ini terdapat tambahan 3 SPPG yang tutup. Yakni SPPG Tumpuk Kecamatan Tugu, SPPG Surondakan Kecamatan Trenggalek, serta SPPG Nglebeng Kecamatan Panggul.
"Totalnya 12 SPPG yang menutup operasionalnya, pemberhentian operasional program MBG telah diinformasikan sekolah oleh SPPG," tuturnya.
2. Sebanyak 38 SPPG tetap beroperasi dengan dana talangan pribadi

Sedangkan untuk 38 SPPG memilih tetap operasional. Meskipun puluhan SPPG tersebut juga belum menerima dana operasional dari BGN. Pihak yayasan menalangi terlebuh dahulu kebutuhan operasional dapur SPPG. Belum diketahui pasti kapan dana akan ditransfer oleh BGN. Saeroni berharap dana operasional bisa segera ditransfer agar program MBG bisa kembali berjalan.
"Sisanya sebanyak 38 SPPG masih beroperasi, menggunakan dana dapur mandiri," pungkasnya.


















