Suhu di Puncak Lawu Minus, Perhutani Pasang Peringatan Bagi Pendaki
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Magetan, IDN Times – Perum Perhutani KPH Lawu DS selaku pengelola jalur pendakian Gunung Lawu di wilayah Jawa Timur mengimbau agar pendaki meningkatkan kewaspadaan saat cuaca ekstrem berlangsung. Sebab, suhu sangat dingin dapat mengakibatkan masalah kesehatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun IDN Times, beberapa hari lalu, seorang pendaki dikabarkan pingsan lantaran tak kuat menahan suhu dingin. Namun, berhasil ditolong oleh petugas gabungan dari Perum Perhutani, Paguyuban Giri Lawu (relawan) dan BPBD Magetan.
Baca Juga: Kemarau, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Alami Fenomena Frozen
1. Jalur pendakian tetap dibuka
Humas Perum Perhutani KPH Lawu DS, Arifin, menyatakan bahwa dengan kondisi seperti itu pihaknya segera memasang papan peringatan di depan pintu masuk Pos Cemoro Sewu, Magetan. “Hari ini, banner-nya dipasang,” kata dia saat dihubungi IDN Times, Selasa (25/6).
Dengan pemasangan banner diharapkan menjadi rambu-rambu bagi para pendaki tentang cuaca ekstrem. Bahkan, sesuai informasi yang dihimpun Perum Perhutani, suhu di Hargo Dumilah, salah satu puncak mencapai minus 5 derajat celcius.
“Fenomena alam yang terjadi seperti. Karena kami tidak menutup jalur pendakian, maka diharapkan para pendaki menyiapkan dirinya sebaik mungkin,” ujar dia.
2. Pendaki diharapkan bawa peralatan dan obat-obatan memadai
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Fery Yoga Saputra berharap agar para pendaki membawa peralatan yang memadai dan obat-obatan yang dibutuhkan. Dengan demikian, ketika terjadi permasalahan kesehatan dapat melakukan pertolongan pertama.
Para pendaki juga diminta melapor kedatangan dan kepulangan mereka kepada petugas di pos jalur masuk pendakian. Sebab, selain di wilayah Kabupaten Magetan dan Ngawi, pintu masuk ke rute pendakian Gunung Lawu dapat diakses melalui Cemoro Kandang dan Candi Cetho wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. “Agar lebih mudah untuk melakukan pengecekan dan koordinasi,” ujar Fery
3. Pendaki dilarang membuat perapian
Selain itu, ia melanjutkan, para pendaki tidak diperbolehkan membuat perapian di jalur pendakian. Sebab, dapat mengakibatkan kebakaran hutan saat musim kemarau sedang berlangsung seperti sekarang.
Fery menyatakan, musim kemarau yang tengah berlangsung membawa dampak pada cuaca ekstrem. Pada siang hari, panasnya lebih tinggi dibandingkan hari-biasa biasa. Sedangkan saat malam, suhunya sangat dingin. Dengan kondisi semacam ini maka dinyatakan rawan terjadi kebakaran.
Baca Juga: Dingin Ekstrem, Suhu di Dieng Tembus Minus 9 Derajat!