Sekolah di Madiun Uji Coba PTM, Guru Belum Divaksinasi Dilarang Datang

Madiun, IDN Times – Jumlah sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Madiun yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) semakin bertambah. Jika pada tahap pertama yang berlangsung pada awal Mei hanya dua lembaga yang menjalankan, kini menjadi 28 SD dan SMP.
Kepala Dikbud Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah mengatakan, uji coba PTM tahap kedua bagi 26 sekolah itu dimulai sejak Kamis (20/5/2021). Hingga kini, ia menyatakan tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan pembelajaran secara langsung tersebut. Meski begitu, mereka memberikan beberapa persyaratan ketat.
1. Guru yang belum divaksin dilarang datang ke sekolah
Namun demikian, pemantauan tetap dijalankan agar protokol kesehatan (prokes) tetap diterapkan di setiap sekolah yang menjalankan PTM. Selain itu, para pendidik yang belum mengikuti vaksinasi COVID-19 dilarang untuk mengajar di kelas.
“Tetap melakukan pembelajaran jarak jaruh secara virtual,” ujar Siti, Sabtu (22/5/2021).
Ia menyatakan, guru yang belum divaksin karena beberapa alasan, sedang hamil dan menderita sakit. Adapun jumlahnya sekitar 1.200 dari 9.000 lebih jumlah guru.
“Untuk mengantisipasi penularan COVID-19, kami minta untuk tidak datang langsung ke sekolah,” ujar mantan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Madiun itu.
2. Kualitas pendidikan dinyatakan mengalami penurunan
Siti mengungkapkan pembelajaran jarak jauh yang berlangsung lebih dari setahun menurunkan kualitas pendidikan, terutama dalam hal transfer materi wawasan karakter kebangsaan. Kondisi ini menjadi dilema tersendiri di dunia pendidikan di tengah pandemik COVID-19.
PTM dinyatakan lebih efektif dibandingkan pembelajaran jarak jauh. Namun, di sisi lain penularan COVID-19 lebih penting untuk dihindari demi kesehatan dan keselamatan bersama. “Maka, kami menenkankan agar sekolah yang sudah maupun akan menjalankan PTM harus konsisten menerapkan prokes,” kata dia.
3. Secara serentak PTM dijadwalkan pada Juli mendatang
Untuk menjamin penerapan prokes di setiap sekolah, ia melanjutkan, pihak Dikbud dan Satgas COVID-19 rutin melakukan visitasi. Pengecekan sarana maupun prasarana, penataan bangku untuk tetap menjaga jarak selalu diperhatikan. Selain itu, ketersediaan ruang isolasi sementara jika kemungkinan ditemukan adanya siswa maupun pendidik yang dicurigai terjangkit COVID-19.
Pemantauan itu lebih intens dilakukan seiring dengan rencana PTM yang berlangsung serentak pada 12 Juli mendatang. “Ini anjuran dari pemerintah dan bukan suatu keharusan, karena tetap melihat kondisi di setiap satuan pendidikan,” Siti menjelaskan.
Baca Juga: Hamil hingga Tak Bisa Bayar, 160 Anak di Madiun Putus Sekolah