Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Corona Mewabah, Permintaan Empon-empon di Madiun Meningkat

Kunyit, salah satu jenis empon-empon. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Madiun, IDN Times - Penjualan rempah-rempah atau empon-empon di pasaran Kabupaten Madiun mengalami lonjakan karena dampak dari wabah virus Corona atau COVID-19. Komoditas seperti jahe, temulawak dan kunyit banyak diburu karena dapat meningkatkan stamina tubuh.

"Memang belum ada penelitian yang menyatakan empon-empon dapat mencegah corona. Tapi, banyak yang memercayai begitu, karena informasi yang beredar," kata Sekretaris Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Agus Suyudi, Senin (9/3).

1. Harga meningkat 50 persen per kilogram

Sekretaris Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Agus Suyudi. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Sejumlah media massa memang menurunkan berita tentang khasiat empon-empon di tengah wabah virus Corona. Dengan stamina tubuh yang baik dinilai mampu mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri termasuk COVID-19. Di Indonesia, tercatat enam orang terjangkit penyakit ini.

Oleh karena itu, menurut Agus, harga empon-empon pun melonjak. Untuk kunyit, misalnya, harga per kilogramnya Rp60 ribu dari harga sebelumnya Rp40 ribu. "Stok barang ada dan tidak ada kelangkaan meski memang ada kenaikan harga," ujar Agus kepada IDN Times.

2. Permintaan naik sejak sepekan terakhir

Kunyit, salah satu jenis empon-empon. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Sementara itu, Satiyem, salah seorang penjual empon-empon di Pasar Mejayan Baru mengatakan bahwa permintaan komoditas itu meningkat sejak sepekan terakhir. Dalam sehari, rata-rata sebanyak lima kilogram kunyit, dua kilogram jahe terjual.

"Biasanya tidak ada dua kilogram per hari (yang terjual)," ujar perempuan berusia 74 tahun itu. Berdasarkan pengakuan pembeli kepadanya, empon-empon diolah menjadi jamu tradisional. Lantas, dikonsumsi baik untuk pribadi maupun diperjualbelikan. "Penjualan (empon-empon) naik," katanya karena ada Corona," ungkap dia.

3. Di Kota Madiun, stok barang mulai sulit didapat

Produsen jamu tradisional berbahan empon-empon di Kota Madiun. Dok.IDN Times/Istimewa

Oktavia Purnawati Wijayaningrum, salah seorang produsen jamu mengatakan penjualan hasil produksinya meningkat 50-60 persen. Jika sebelumnya terjual 50-60 botol, kini menjadi 100 botol per hari.

Warga Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun ini menuturkan untuk mendapatkan bahan baku atau empon mulai terbatas. Bahkan, harganya juga mengalami lonjakan. "Maka, harga per botol jamu juga saya naikkan, dari Rp10 meter ribu menjadi Rp15 ribu," ungkap Oktavia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nofika Dian Nugroho
EditorNofika Dian Nugroho
Follow Us