Muncul Klaster Keluarga, Jember Terapkan PPKM Ketat di Zona Kuning

Klaster keluarga kembali ditemukan di Jember

Jember, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Jember bakal menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro setingkat RT dan RW di Kecamatan Tanggul. Upaya tersebut dilakukan menyusul ditemukannya klaster keluarga di Kecamatan Tanggul.

Satgas COVID-19 Jember merilis, terdapat 5 orang dalam satu keluarga di Desa Tanggul Wetan Kecamatan Tanggul yang dinyatakan positif COVID-19 usai menjalani tes swab. Satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

"Hari Jumat (11/6/2021) besok kami gelar pasukan di tanggul, lakukan PPKM lebih ketat lagi," ujar Bupati Jember Hendy Siswanto saat berbincang dengan IDN Times dalam program live Instagram "Sapa Indonesia", Rabu (9/6/2021).

1. Tinggal 10 RT yang masih zona kuning

Muncul Klaster Keluarga, Jember Terapkan PPKM Ketat di Zona KuningPasangan calon terpilih Pilkada Jember nomor urut 02 Hendy Siswanto- M Balya Firjaun Barlaman. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Tidak hanya di Tanggul, klaster keluarga juga ditemukan di Patrang dan Jenggawah. Klaster di Patrang terjadi usai satu keluarganya pulang dari luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang langsung dijemput pulang keluaga. Sementara klaster di Jenggawah diketahui setelah salah satu keluarganya di rawat di rumah sakit.

Agar tidak kebobolan lagi, Hendy bakal meningkatkan kolaborasi dengan tim gugus tugas COVID-19. Pihaknya mengklaim, zona kuning di Jember saat ini tinggal 10 RT. Di kawasan tersebut, penerapan PPKM mikro akan diintensifkan.

"Zona kuning tinggal 10 RT saja. Lainnya hijau. Standar kami ikuti arahan pemerintah pusat, soal kebijakan COVID-19," katanya.

"Agar tidak kebobolan, jadi ini bentuk kolaborasi setiap PPKM menjurus RT RW, gugus tugas COVID-19 setiap malam keliling kampung. Sapa kades camat yang masih zona kuning, hijau. Tanya RT-RW, sambil meninjau cafe resto. Kami juga punya pantauan data update data setiap hari," ujar Hendy.

Sebelumnya, gelombang kedatangan PMI ke Jember mencapai 800 orang. Jumlah tersebut ia pantau secara ketat mengingat muncul kekhawatiran adanya mutasi Corona varian baru. Kendati demikian, pihaknya masih kebobolan dengan adanya kasus PMI di Patrang.

"PMI yang datang di jember 800 orang, dan ini jadi konsentrasi kami untuk lakukan karantina, sampai dinyatakan karantina. Begitu masuk ke jember, kami kawal per rumah, pakai perangkat RT-RW," ujarnya.

2. Wisata sudah buka

Muncul Klaster Keluarga, Jember Terapkan PPKM Ketat di Zona KuningBupati Jember, Hendy Siswanto saat berbincang dalam program Salam Indonesia by IDN Times, Rabu (9/6/2021).

Hendy mengatakan, upaya pencegahan COVID-19 terus dilakukan. Ia menyebut sejak momen mudik lebaran bulan lalu, pihaknya telah menutup seluruh destinasi wisata selama sepekan.

"PAD penting, tapi lebih penting keselamatan saudara kita, karena COVID-19 tidak tampak. Justru kejadian mengejutkan sering terjadi," ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya mengaku masih kualahan dengan jumlah penduduk Jember mencapai 2,5 juta. "Pas lebaran kemarin, semua wisata tutup. Kita stop sampai satu Minggu. Tapi untuk proteksi sulit, penduduk Jember ada 2,5 juta," katanya.

Saat ini wisata di Jember sudah kembali dibuka dengan standar protokol kesehatan. Salah satu pendapatan daerah memang bersumber dari sektor pariwisata. Hendy menilai, kesadaran masyarakat Jember untuk taat protokol kesehatan sudah mulai tinggi.

"Wisata buka, tapi standar COVID-19 kita lakukan. Sekarang ikut-sertaan masyarakat sudah mulai tinggi untuk prokes," katanya.

Baca Juga: Jember Dapat Opini Tidak Wajar, Dana Insentif Miliaran Hangus

3. Berharap COVID-19 segera hilang

Muncul Klaster Keluarga, Jember Terapkan PPKM Ketat di Zona KuningIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Hendy berharap, virus Corona segera tertangani dan hilang. Menurutnya, COVID-19 telah membuat ekonomi masyarakat jatuh. Hal ini terjadi karena lesunya daya beli masyarakat.

"Karena ekonomi kita jatuh, warga yang punya uang gak berani keluar, yang gak punya uang jualan gak ada yang beli. Kasihan modal mereka habis," katanya.

Baca Juga: Pesilat Sering Tarung Jalanan, Bupati Jember: Cari Negara Lain Saja

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya