BPBD Banyuwangi Sebut Banjir Berpotensi Terjadi di 10 Kecamatan

Perlu kesadaran bersama menjaga kebersihan sungai

Banyuwangi, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi telah memetakan potensi bencana banjir. Hasilnya, dari 25 kecamatan, 10 di antaranya berpotensi banjir. Yakni Pesanggaran, Siliragung, Muncar, Rogojampi, Singojuruh, Kabat, Blimbingsari, Banyuwangi, Kalipuro hingga bagian utara di Wongsorejo.

1. Makin banyak lahan terbuka

BPBD Banyuwangi Sebut Banjir Berpotensi Terjadi di 10 KecamatanKawasan mangrove yang bakal ditebang dan normalisasi sedimentasi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Banyuwangi Eka Muharram menjelaskan, 10 kecamatan tersebut rawan banjir karena makin banyak lahan terbuka. Alih fungsi lahan di kawasan hulu sungai semakin luas, sehingga membuat resapan air berkurang.

"Potensinya besar karena lahan terbuka di hulu sungai itu sudah semakin luas, sehingga berpotensi menambah debit air sungai," kata Eka, Selasa (7/1).

2. Banyuwangi punya 139 sungai

BPBD Banyuwangi Sebut Banjir Berpotensi Terjadi di 10 KecamatanSungai Kali-Lo, Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Selain itu, Banyuwangi memiliki 139 sungai mulai dari wilayah selatan hingga utara. Sehingga, luapan air akibat kelebihan debit berpotensi terjadi selama musim hujan.

"Banyuwang punya lebih 139 sungai, Kalau di selatan ada sungai karangtambang mengalir di wilayah Pesanggaran, kemudian ada kali Belambangan bermuara Muncar, Stail juga di Muncar, Kali Sobo, Bagong, Kali-Lo. Semua berpotensi meluap," jelasnya.

Baca Juga: Jatim Park Bangun Taman Bermain di Banyuwangi Senilai Rp150 Miliar

3. Banyak terjadi penyempitan muara sungai

BPBD Banyuwangi Sebut Banjir Berpotensi Terjadi di 10 KecamatanKawasan mangrove yang rencana ditebang dan dilakukan normalisasi muara sungai Kalilo. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Selain persoalan berkurangnya resapan air di kawasan hulu, Eka menyebut kondisi sungai di Banyuwangi banyak terjadi penyempitan muara karena proses sedimentasi hingga penumpukan sampah.

"Muara sungai di Banyuwangi semakin menyempit, padahal konstruksi muara harusnya lebih melebar, karena ada bangunan, kemudian sampah yang menumpuk. Sehingga, menimbulkan potensi ancaman banjir, apalagi air laut pasang, air tidak langsung ke laut," paparnya.

4. Harus mendapat dukungan masyarakat

BPBD Banyuwangi Sebut Banjir Berpotensi Terjadi di 10 KecamatanIlustrasi banjir. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Menurut Eka, upaya normalisasi sungai hingga mitigasi bencana banjir harus mendapat dukungan dari masyarakat. Salah satunya adalah tidak membuang sampah ke sungai.

"Upaya mitigasi banjir itu normalisasi sungai, itu bisa dengan melakukan rekonstruksi sungai, dengan pelebaran, perluasan, dan pengerukan sedimen. Yang dilakukan pemerintah, kalau tidak didukung kesadaran masyarakat, hanya akan berlangsung pendek fungsinya," katanya.

Baca Juga: KHA Dahlan, Pondok Pesantren Khusus Disabilitas di Banyuwangi

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya