Bantu Stabilkan Harga, Pemkab Banyuwangi Bikin Program Sedekah Buah

Buah naga diberikan panti asuhan

Banyuwangi, IDN Times - Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Banyuwangi, berupaya membantu petani buah naga. Caranya, Dinas Pertanian membantu dengan membeli buah naga.

Buah naga di Banyuwangi memang saat ini harganya sedang turun, karena jumlahnya terlalu banyak. Oleh karena itu, untuk membantu menstabilkan harga, Dinas Pertanian mengeluarkan program 'Sedekah Buah Naga', dengan membeli langsung ke petani dengan harga di atas rata-rata.

Baca Juga: Harga Anjlok, Petani Buah Naga Organik Masih Bisa Kantongi Rp60 juta

1. Buah naga akan dibagikan ke panti asuhan

Bantu Stabilkan Harga, Pemkab Banyuwangi Bikin Program Sedekah BuahIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan, mengatakan melalui program 'Sedekah Buah Naga', hasil panen petani yang dibeli akan dibagikan kepada panti asuhan dan masyarakat tak mampu. Hal ini dilakukan untuk menyerap hasil panen buah naga yang melimpah.

"Sekaligus bagian dari menjaga kesehatan masyarakat karena buah naga punya banyak manfaat bagi tubuh kita," ungkap Arief Setiawan kepada IDN Times Jatim, pada Sabtu (26/1).

2. Dinas Pertanian membeli 400 kilogram dalam sehari

Bantu Stabilkan Harga, Pemkab Banyuwangi Bikin Program Sedekah BuahIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Dalam sehari, kata Arief, institusi pimpinannya membeli 400 kilogram buah naga. Buah naga itu langsung dibagikan ke sejumlah pihak, seperti panti asuhan Budi Mulia dan lain sebagainya. 

"Jika dilihat jumlahnya memang belum seberapa. Tapi, ini upaya jangka pendek yang secara pararel kami ikuti dengan langkah jangka menengah dan panjang, seperti pengaturan kembali lahan buah naga, pengembangan buah naga organik yang lebih stabil harganya, sampai peningkatan usaha olahan buah," tegas Arief.

3. Kementerian Pertanian juga bantu stabilkan harga buah naga di Banyuwangi

Bantu Stabilkan Harga, Pemkab Banyuwangi Bikin Program Sedekah BuahIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Selain itu, Arief mengatakan jika Kementerian Pertanian juga membantu menstabilkan harga buah naga di Banyuwangi. Caranya, dengan menggandeng pedagang atau perusahaan asal Jakarta.

Kementerian Pertanian dan Pemkab Banyuwangi mencari kontrak - kontrak pembelian baru dalam skala besar untuk petani buah naga tersebut. Pekan ini, tiga perusahaan swasta asal Jakarta sanggup menampung hingga 150 ton buah naga di Banyuwangi.

Sejak ada kontrak pembelian yang dibuat pada Senin (21/1), kiriman buah naga ke Jakarta dan Surabaya dari Banyuwangi mencapai 15 ribu kilogram. Sehingga membuat rata-rata per hari dikirim 5 hingga 6 ribu kilogram. 

“Selain kontrak-kontrak yang sudah didapatkan secara individu oleh petani, Dinas Pertanian terus memfasilitasi kontrak-kontrak baru. Kami berharap apabila kualitas barang memuaskan, intensitas pengiriman terus ditambah. Buah naga grade A maupun B semua bisa diterima pasar,” katanya.

4. Perkuat pelatihan UMKM dan sektor pariwisata agro

Bantu Stabilkan Harga, Pemkab Banyuwangi Bikin Program Sedekah BuahIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Koordinator Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Kecamatab Pesanggaran, Suratijo, mengatakan jika pihaknya berupaya memberikan sejumlah pelatihan pengolahan produk pertanian pasca panen untuk meningkatkan nilai jual.

"Stok buah yang melimpah sebagian dibuat kripik, dodol, sirup, dan lainnya. Saat ini, pemasarannya terus kami siapkan bersama dengan dinas terkait," imbuh Arief.

Kualitas buah naga yang tak diterima di pasaran, menurut Arief juga bisa diolah menjadi pupuk organik. Salah satu kelompok tani yang melakukannya adalah Sinar Cabe dari Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran.

"Buah yang kualitasnya di bawah, kami olah jadi pupuk organik. Pupuknya sendiri digunakan untuk pengelolaan buah naga organik yang saat ini sedang dikembangkan oleh sejumlah kelompok tani," ungkapnya.

5. Membuka wisata petik buah naga

Bantu Stabilkan Harga, Pemkab Banyuwangi Bikin Program Sedekah BuahIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Kreativitas lain yang dilakukan oleh para petani, ujar Suratijo, adalah dengan membuka wisata petik buah naga. Kawasan Pesanggaran memiliki posisi strategis dalam pengembangan wisata petik tersebut.

Hal ini karena, daerah tersebut dilalui oleh perlintasan wisatawan yang akan menuju ke pantai Pulau Merah, Sukomade, Mustika maupun ke Teluk Ijo.

"Perpaduan dengan unsur wisata ini memberikan nilai lebih pada harga jual buah naga. Meski relatif kecil secara jumlah, pengembangan ini bisa dirasakan manfaatnya oleh kelompok tani," ujar Suratijo.

Baca Juga: Tak Hanya Banyuwangi, Tabloid Indonesia Barokah Juga Ada di Tuban

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya