Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sebanyak 58 Ribu Lansia di Magetan Butuh Dibantu

Lansia hidup sebatangkara dari keluarga tidak mampu di Kecamatan Parang Magetan. IDN Times/Riyanto.
Lansia hidup sebatangkara dari keluarga tidak mampu di Kecamatan Parang Magetan. IDN Times/Riyanto.
Intinya sih...
  • Tiga lokasi percontohan: Desa Gonggang, Desa Tulung, dan Kelurahan Sukowinangun.
  • Didukung lintas instansi: Dinas Sosial, Kesehatan, Kependudukan, PMD, rumah sakit daerah, PDAM, dan BPRS.
  • Publik tunggu kiprah relawan: Keberhasilan program bergantung pada kiprah nyata relawan di lapangan sebagai ujung tombak kepedulian di tingkat RT.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Magetan, IDN Times – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan tengah menyiapkan program inovasi sosial baru bernama Gerakan RT Peduli Lansia (Gerilia). Program ini dirancang untuk memperkuat kepedulian masyarakat terhadap warga lanjut usia (lansia) dengan menempatkan relawan di tingkat RT sebagai garda terdepan menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Kepala Dinas Sosial Magetan, Parminto Budi, mengungkapkan jumlah lansia di Magetan saat ini mencapai sekitar 58 ribu orang, sebagian besar berasal dari keluarga tidak mampu dan 2000 an hidup sebatang kara.

“Lansia tidak cukup hanya dibantu tiga bulan sekali, mereka butuh perhatian setiap hari. Karena itu kami ingin membangun kepedulian dari lingkungan terdekat, yaitu RT,” ujar Parminto, Jumat (12/9/2025).

1. Tiga lokasi percontohan

Lansia hidup sebatangkara dari keluarga tidak mampu di Kecamatan Parang Magetan. IDN Times/Riyanto.
Lansia hidup sebatangkara dari keluarga tidak mampu di Kecamatan Parang Magetan. IDN Times/Riyanto.

Pada tahap awal, Gerilia akan diterapkan di tiga wilayah percontohan: Desa Gonggang, Desa Tulung, dan Kelurahan Sukowinangun. Setiap RT di lokasi tersebut bakal memiliki relawan khusus yang sudah mendapat pelatihan intensif dari Dinas Kesehatan.

"Pelatihan akan berlangsung tiga hari. Harapannya, relawan bisa menemukan dan menangani masalah lansia sejak dini,” tambah Parminto.

2. Didukung lintas instansi

Lansia hidup sebatangkara  di Kota Magetan. IDN Times/Riyanto.
Lansia hidup sebatangkara di Kota Magetan. IDN Times/Riyanto.

Program ini tak hanya digawangi Dinas Sosial, tapi juga melibatkan banyak instansi lain seperti Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan, Dinas PMD, rumah sakit daerah, hingga BUMD seperti PDAM dan BPRS.

Salah satu fokus utama Gerilia adalah membantu lansia yang sakit tetapi belum memiliki jaminan kesehatan.

"Kalau memenuhi syarat masuk PBI JKN, akan kami dorong segera masuk. Kalau tidak, kami koordinasikan dengan keluarga agar tetap ada solusi,” jelas Parminto.

3. Publik tunggu kiprah relawan

Lansia hidup sebatangkara  di Kota Magetan. IDN Times/Riyanto.
Lansia hidup sebatangkara di Kota Magetan. IDN Times/Riyanto.

Meski konsep Gerilia dianggap inovatif, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kiprah nyata relawan di lapangan. Publik pun menaruh harapan besar agar relawan benar-benar hadir sebagai ujung tombak kepedulian di tingkat RT.

Parminto menegaskan, Gerilia harus tumbuh sebagai gerakan gotong royong, bukan sekadar program pemerintah.

"Kami berharap Bupati bisa meresmikan langsung program ini. Karena Gerilia harus jadi gerakan kebersamaan, agar lansia tidak merasa sendirian di usia senja,” pungkasnya.

Kini, masyarakat Magetan menanti, apakah Gerilia benar-benar mampu menjawab kebutuhan perhatian harian bagi puluhan ribu lansia di Bumi Mageti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Lansia di Malang Lakukan Kekerasan Seksual pada Bocah 8 Tahun

12 Sep 2025, 16:00 WIBNews