Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polda Jatim Siagakan 6.000 Personel Hadapi Potensi Bencana

IMG-20251105
Konferensi pers usai Apel Kesiapsiagaan Bencana Jatim. IDN Times/Ardiansyah Fajar.
Intinya sih...
  • Polda Jatim siagakan 6.000 personel hadapi potensi bencana hidrometeorologi seiring masuknya musim penghujan.
  • Apel tanggap darurat digelar untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan penunjang dalam kondisi siaga.
  • Kesiapsiagaan petugas menjadi faktor penting dalam proses penyelamatan dan evakuasi warga yang terdampak bencana.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Polda Jawa Timur (Jatim) menyiagakan sekitar 6.000 personel untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seiring masuknya musim penghujan. Kesiapsiagaan itu ditegaskan melalui apel tanggap darurat yang digelar serentak se-Indonesia, Rabu (5/11/2025).

Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan, apel digelar untuk memastikan seluruh kekuatan, baik personel maupun peralatan penunjang, berada dalam kondisi siaga. Di Surabaya, apel gabungan dipusatkan dengan melibatkan 1.400 personel dari unsur TNI, Polri, BNPB, BPBD, hingga relawan masyarakat. Sementara total personel yang disiagakan di seluruh jajaran Polda hingga Polres mencapai sekitar 6.000 petugas.

“Kita pastikan seluruh personel gabungan siaga dan memastikan kesiapan peralatan seperti dapur umum, perahu karet, perlengkapan evakuasi, dan lainnya. Sinergi antarinstitusi harus diperkuat agar penanganan bencana dapat dilakukan cepat, tepat, dan terukur,” ujar Nanang.

Jenderal dua bintang emas ini menegaskan, perubahan cuaca dari kemarau menuju musim hujan kerap menimbulkan banjir, tanah longsor, hingga angin kencang. Karena itu, kesiapsiagaan petugas menjadi faktor penting dalam proses penyelamatan dan evakuasi warga. “Kita tahu akhir-akhir ini sudah mulai ada bencana. Maka kesiapan harus benar-benar matang untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak,” kata Nanang.

Kegiatan tersebut sekaligus menjadi momentum evaluasi penanganan bencana sebelumnya agar respons lapangan lebih efektif. “Tidak cukup cepat saja, tapi juga harus tepat. Karena ini menyangkut keselamatan jiwa dan pemulihan masyarakat,” tegasnya.

Menurutnya, bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung masih menjadi ancaman dominan di berbagai wilayah di Jawa Timur. “Dengan sinergitas yang kuat, saya yakin kita bisa lebih siap dan sigap membantu masyarakat,” pungkas Nanang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Curiga Maling Ternak, Warga Sidoarjo Tembak Pria Hingga Tewas

05 Nov 2025, 14:09 WIBNews