Sudah 3 Minggu, Pemeriksaan Kenpark Surabaya Tak Kunjung Kelar 

Ada apa nih ?

Surabaya, IDN Times - Sudah hampir tiga minggu pemeriksaan penyebab ambrolnya Kenjeran Waterpark (Kenpark) tak kunjung selesai. Meski sudah memeriksa sejumlah saksi, polisi belum juga menetapkan tersangka karena masih menunggu hasil Labfor Polda Jatim.

1. Hasil Labfor sangat penting dalam pemeriksaan

Sudah 3 Minggu, Pemeriksaan Kenpark Surabaya Tak Kunjung Kelar Wahana di Kenjeran Park yang ambrol, Sabtu (7/5/2022). Dokumentasi BPBD Kota Surabaya

Pakar hukum asal Universitas Airlangga (Unair), I Wayan Titip Sulaksana angkat bicara. Menurutnya, hasil labfor sangat penting untuk kepolisian, disamping pemeriksaan saksi.

“Dari situ ketahuan, ketidak pedulian pengelola Kenpark itu. Gimana caranya menetapkan tersangka tanpa melihat labfor,” ujar Wayan. Ia pun mempertayakan hasil Labfor yang tak kunjung keluar padahal sudah 3 minggu.

“Tidak ada kerumitan dalam melakukan penelitian Labfor itu. Ini yang buat lama karena ada keterlibatan pejabat Pemkot Surabaya,” bebernya.

2. Mendapatkan hasil Labfor harusnya tak butuh waktu lama

Sudah 3 Minggu, Pemeriksaan Kenpark Surabaya Tak Kunjung Kelar Wahana di Kenjeran Park yang ambrol, Sabtu (7/5/2022). Dokumentasi BPBD Kota Surabaya

Menurutnya, kasus tersebut sangat mudah untuk diungkap. Labfor juga tidak membutuhkan waktu lama untuk melakukan pemeriksaan. “Biasanya tidak sampai seminggu, sudah ada penetapan tersangka. Namun, sekarang karena yang dilibatkan adalah Pemkot Surabaya jadi ya seperti ini," ungkapnya.

Apalagi, insiden tersebut sudah jelas fiber perosotan jebol. Artinya, kata dia kesalahan ada pada pengelola yang lalai dalam melakukan perawatan. "Itu kan sudah jelas kesalahan pengelola. Kenapa gak diperiksa setiap tiga bulan sekali,” tanyanya.

Baca Juga: 14 Orang Diperiksa Soal Kasus Perosotan Kenpark, Belum Ada Tersangka

3. Karyawan tidak bisa disalahkan

Sudah 3 Minggu, Pemeriksaan Kenpark Surabaya Tak Kunjung Kelar Tim Labfor Polda Jatim saat melakukan olah TKP di perosotan Kenjeran Park Surabaya, Senin (9/5/2022). (dok. Humas Polda Jatim)

Sebaliknya, ia menilai bahwa kesalahan ambrolnya perosotan Kenpark ini juga tak bisa dilimpahkan kepada karyawan. Bagaimanapun juga karyawan tak tahu menahu tentang hal ini.

"Memangnya, mereka tahu bagaimana kualitas fiber di perosotan itu. Masa mereka yang bertanggungjawab. Sementara pengelolanya dapat duit banyak,” tegasnya.

Wayan menambahkan, meski pihak Kenpark sudah memberikan bantuan pengobatan kepada korban. Hal itu bukan berarti bjsa menghapus pidananya. Hanya saja hukuman pemilik dan pengelolah berkurang.

Seperti diberitakan sebelumnya, perosotan Kenpark Surabaya ambrol pada Sabtu (7/5/2022) lalu. Akibatnya, 18 orang mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Bahkan satu orang dinyatakan cacat permanen. Belakangan diketahui bahwa wahan itu sudah berusia 28 tahun. Meski begitu, pihak Kenpark berkilah selalu melakukan perawatan. Bahkan, perawatan terakhir mereka lakukan pada tahun 2019 lalu. Tak lama setelah kejadian, polisi pun langsung turun tangan untuk melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Kenpark Surabaya Akhirnya Beri Santunan Korban Ambrolnya Perosotan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya