Setiap RW di Surabaya Punya Satu Tenaga Kesehatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Setiap balai Rukun Warga (RW) kini telah memilikk satu tenaga kesehatan (Nakes). Program ini diluncurkan pada Rabu (17/7/2024) dan dinamai R1N1.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, lewat program tersebut masyarakat Kota Surabaya akan semakin mudah mengakses layanan kesehatan. Masyarakat bisa rutin melakukan cek kesetaraan di balai RW masing-masing.
"Dalam satu RW ada satu nakes, saya ingin Surabaya warganya gak antre ke puskesmas sampai rumah sakit, jadi sebelum sakit, rutin diperiksa di RW didampingi nakes," ujar Eri.
Bila masyarakat merasa kurang enak badan, mereka cukup menghubungi nakes RW. Nakes di RW akan menyampaikan ke dokter yang bertugas untuk bisa mendapatkan obat.
"Kalau greges (demam) datang atau WA ke nakes kemudian disampaikan ke dokter dan obat dikirim ke balai RW sehingga ini mengurangi antrean ke puskesmas," ungkap dia.
Eri bilang, satu RW satu nakes merupakan upaya pencegahan penyakit kronis di masyarakat. Nakes di setiap RW akan melakukan pengecekan kesehatan masyarakat secara berkala.
"Ini pencegahan sebelum sakit bisa dicegah di titik ini (di RW). Di balai RW ada tempat tidur pemeriksaan jadi bisa periksa gula darah dan kolesterol," ungkap dia.
Program ini merupakan lanjutan program puskemas pembantu Integrasi Layanan Primer (ILP) di semua kelurahan. Ditarget pada 2025 nanti juga sudah ada dokter di setiap RW.
"Di 2025 sudah dengan ILP tadi sudah ada dokternya, jadi semakin pas lagi," tuturnya.
Setidaknya ia telah menyiapkan 1400 nakes untuk mensukseskan program tersebut. Sementara RW di Surabaya ada sebanyak 1177.
"Semua RW ada (nakes). Tapi kalau jumlah RW orangnya banyak maka timnya gak cuma satu nakes," jelas Eri.
Selain itu, pihaknya juga telah bekerjasama dengan Perguruan Tinggi (PT) di seluruh Surabaya agar mahasiswi bisa membantu program ini. Bahkan, Universitas Airlangga (Unair) telah menyiapkan dokter-dokter spesialis.
"(Mahasiswa turut membantu) Pasti, malah dijadikan praktek, bahkan Uniar sudah menurunkan dokter spesialis," ungkap dia.
Dengan adanya nakes di setiap RW ini diharapakan, angka harapan hidup masyarakat Surabaya semakin meningkat.
Baca Juga: Bayi Tiga Bulan Dibuang di Sebuah Gang di Bratang Surabaya